IslamToday
No Result
View All Result
  • Today
  • Nasional
  • Ulas Nusa
  • Smartizen
  • Internasional
  • Qur’an Quotes
  • Mozeik
  • Today
  • Nasional
  • Ulas Nusa
  • Smartizen
  • Internasional
  • Qur’an Quotes
  • Mozeik
No Result
View All Result
IslamToday
No Result
View All Result
Trump Mulai Proses Penerapan Tarif Baru Produk Semikonduktor, Farmasi
Home Internasional

Asia Jadi Fokus Baru Negosiasi AS

Selasa, 13 Mei 2025 • 22:00
Reading Time: 2 mins read
by Syeh Adni
  • Syeh Adni

(IslamToday ID) – Setelah mencapai kesepakatan dengan Tiongkok yang mengantar babak de-eskalasi besar Perang Dagang 2.0, Pemerintah Amerika Serikat (AS) kini mengalihkan fokus pencapaian kesepakatan dengan negara-negara di Asia, termasuk Indonesia.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan dalam sebuah acara forum investasi di Arab Saudi hari ini, bahwa ia tengah fokus pada pencapaian kesepakatan di Asia.

“Saya fokus pada kesepakatan di Asia. Kami telah melakukan diskusi yang sangat produktif dengan Jepang. Indonesia sudah ‘sangat terbuka’. Taiwan telah menyampaikan proposal yang ‘sangat bagus’,” kata Bessent dilansir dari Bloomberg News, Selasa (13/5/2025).

Sementara pembicaraan AS dengan Eropa disebut berjalan ‘sedikit lebih lambat’, namun akhirnya dua kekuatan ekonomi itu diyakini akan mencapai solusi yang ‘memuaskan’.

India melawan

Di tengah euforia pasar menyambut ketegangan yang mendingin antara Tiongkok dan AS, kekuatan ekonomi besar Asia lain yakni India telah mengusulkan pengenaan tarif retaliasi pertama mereka pada barang-barang dari Negeri Paman Sam.

Baca JugaPostingan Lainnya

Inggris: Ekspor Komponen Jet Siluman F-35 ke Israel Lebih Penting daripada Hentikan Genosida Gaza

Wamenlu Korsel Kunjungi Indonesia Bahas Kerja Sama Bilateral

PBB Nyatakan Rusia Bertanggung Jawab atas Penembakan Pesawat MH17

Kunjungan Presiden Israel ke Berlin Tuai Aksi Protes

Itu menandai langkah pembalasan pertama India terhadap rezim tarif Trump.

Dilansir dari Bloomberg, India telah menginformasikan pada World Trade Organization (WTO) bahwa tarif AS terhadap komoditas logam adalah ‘tindakan pengamanan’ terhadap adanya pembatasan perdagangan yang bisa berdampak buruk pada perdagangan India.

Dalam surat tersebut, India mengatakan bahwa mereka memiliki hak untuk menangguhkan konsesi atau kewajiban lainnya sebagai tindakan balasan terhadap bea masuk AS.

Langkah itu menjadi tindakan balasan pertama India selama masa jabatan kedua Trump.

Ini mungkin agak mengejutkan mengingat sebelumnya, Pemerintah India telah melempar isyarat akan menahan diri dari tindakan balasan apapun dan memilih memprioritaskan negosiasi menuju kesepakatan bilateral. Target kesepakatan dikejar pada musim gugur ini.

“Tindakan terbaru India terhadap WTO muncul di saat genting. Dua negara tengah menjajaki perjanjian perdagangan bebas yang lebih luas dan tindakan balasan ini bisa membayangi negosiasi,” komentar Ajay Srivastava, pendiri lembaga riset Global Trade Research Initiative yang berpusat di New Delhi.

India mengatakan, tarif baja dan alumunium yang dikenakan oleh Trump akan berdampak pada ekspor negeri itu sebesar US$ 7,6 miliar di mana pungutan bea masuk saja akan mencapai US$ 1,9 miliar.

Langkah terbaru India ini akan menjadi perkembangan baru di seputar proses negosiasi AS dengan berbagai negara yang ia kenakan tarif resiprokal dan kini tengah dalam masa jeda 90 hari.

Kesepakatan dengan Indonesia

Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian membenarkan bahwa komunikasi dengan AS masih dilangsungkan di tengah tercapainya kesepakatan antara Negeri Paman Sam dan China akhir pekan lalu.

Menurut Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Pemerintah RI masih bekerja dan melakukan konsolidasi untuk melakukan pembahasan teknis.

Terlebih kedua negara sebelumnya sudah menyepakati kerangka perjanjian, yang berkaitan dengan negosiasi tarif perdagangan, akan diselesaikan dalam 60 hari ke depan sejak Menko Ekonomi Airlangga Hartarto dan tim terbang langsung ke AS.

“Kita masih dalam kerangka target 60 hari paling cepat. Tentu kesepakatan apapun yang meredakan ketegangan diharapkan akan berdampak baik bagi perdagangan secara global,” ujar Haryo.

Di sisi lain, Kementerian Keuangan mengatakan meredanya ketegangan antara China dan AS di sektor perdagangan bakal berdampak positif terhadap Indonesia, yakni potensi peningkatan arus ekspor, pemulihan dan diversifikasi rantai pasok global.

Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Kemenkeu Noor Faisal Achmad mengatakan, kesepakatan antara AS-China untuk menurunkan tarif selama 90 hari ke depan juga memberikan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan penanaman modal asing, serta perbaikan sentimen investor yang berdampak positif pada sektor keuangan.

“Kesepakatan ini juga mempertegas efektivitas diplomasi dan negosiasi untuk menurunkan restriksi perdagangan,” ujar Faisal.

Selain itu, Faisal mengatakan, meredanya ketegangan ini berpotensi mendorong pergeseran rantai pasok global ke arah yang lebih beragam (diversifikasi), tetapi tetap saling terhubung.[sya]

ADVERTISEMENT
Share :
Tags: AsiaBerita ASBerita DuniaTarif Trump

Jejak Peradaban

IMAM ABU HANIFA, MUJTAHID YANG TEGUH DI HADAPAN PENGUASA
Jejak Peradaban

IMAM ABU HANIFA, MUJTAHID YANG TEGUH DI HADAPAN PENGUASA

Ahad, 03 Okt 2021 • 21:30
ATH-THABARI, ULAMA & GURU PARA MUFASSIR
Jejak Peradaban

ATH-THABARI, ULAMA & GURU PARA MUFASSIR

Senin, 20 Des 2021 • 07:44
JEJAK KETURUNAN ABBASIYAH DI NUSANTARA | EKSPEDISI AL QURAN EPS 12
Jejak Peradaban

JEJAK KETURUNAN ABBASIYAH DI NUSANTARA | EKSPEDISI AL QURAN EPS 12

Selasa, 14 Sep 2021 • 22:00
KEMAJUAN INDUSTRI TEKSTIL AWAL ISLAM | JEJAKNYA HINGGA NUSANTARA
Jejak Peradaban

KEMAJUAN INDUSTRI TEKSTIL AWAL ISLAM | JEJAKNYA HINGGA NUSANTARA

Rabu, 01 Sep 2021 • 19:31
“Madinatussalam” Baghdad, Kota Kosmopolitan, “Jantung Peradaban Dunia”
Jejak Peradaban

“Madinatussalam” Baghdad, Kota Kosmopolitan, “Jantung Peradaban Dunia”

Sabtu, 31 Jul 2021 • 17:09
Komplek Makam Mahligai, Jejak Islamisasi di Barus
Jejak Peradaban

Komplek Makam Mahligai, Jejak Islamisasi di Barus

Jumat, 02 Jul 2021 • 21:18

Related Posts

Inggris: Ekspor Komponen Jet Siluman F-35 ke Israel Lebih Penting daripada Hentikan Genosida Gaza

Inggris: Ekspor Komponen Jet Siluman F-35 ke Israel Lebih Penting daripada Hentikan Genosida Gaza

Selasa, 13 Mei 2025 • 21:15
Wamenlu Korsel Kunjungi Indonesia Bahas Kerja Sama Bilateral

Wamenlu Korsel Kunjungi Indonesia Bahas Kerja Sama Bilateral

Selasa, 13 Mei 2025 • 21:00
PBB Nyatakan Rusia Bertanggung Jawab atas Penembakan Pesawat MH17

PBB Nyatakan Rusia Bertanggung Jawab atas Penembakan Pesawat MH17

Selasa, 13 Mei 2025 • 20:30
Kunjungan Presiden Israel ke Berlin Tuai Aksi Protes

Kunjungan Presiden Israel ke Berlin Tuai Aksi Protes

Selasa, 13 Mei 2025 • 19:30
RSF Sudan Bunuh 56 Warga Sipil di Darfur, Kekerasan Massal Berlatar Etnis

Akademisi Oxford Sebut Kemiskinan Global Dapat Diatasi

Selasa, 13 Mei 2025 • 18:50
Israel Setujui Metode Baru Pencurian Tanah di Tepi Barat

Israel Setujui Metode Baru Pencurian Tanah di Tepi Barat

Selasa, 13 Mei 2025 • 18:10

Ulas Nusa

Mengenal Sosok Sayyid Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi atau Habib Cikini Di Tanah Batavia
Ulas Nusa

Mengenal Sosok Sayyid Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi atau Habib Cikini Di Tanah Batavia

Senin, 28 Agu 2023 • 17:39
Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau
Ulas Nusa

Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

Senin, 10 Jul 2023 • 11:43
7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau
Ulas Nusa

7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

Selasa, 14 Jun 2022 • 06:20
Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan
Ulas Nusa

Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

Jumat, 10 Jun 2022 • 22:00
Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947
Ulas Nusa

Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947

Kamis, 09 Jun 2022 • 22:00
Para Ulama Dibalik Perumusan Pancasila dan UUD 1945
Ulas Nusa

Misteri Hilangnya Naskah Pidato Ki Bagus Hadikusumo dari Buku Risalah Sidang BPUPKI

Rabu, 01 Jun 2022 • 22:00

Nasional

Trump Mulai Proses Penerapan Tarif Baru Produk Semikonduktor, Farmasi

Asia Jadi Fokus Baru Negosiasi AS

15 detik ago
0

Inggris: Ekspor Komponen Jet Siluman F-35 ke Israel Lebih Penting daripada Hentikan Genosida Gaza

Inggris: Ekspor Komponen Jet Siluman F-35 ke Israel Lebih Penting daripada Hentikan Genosida Gaza

45 menit ago
0

Wamenlu Korsel Kunjungi Indonesia Bahas Kerja Sama Bilateral

Wamenlu Korsel Kunjungi Indonesia Bahas Kerja Sama Bilateral

1 jam ago
0

Sejumlah petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) berjaga saat banjir rob di Jalan Pluit Karang Ayu Barat, Pluit, Jakarta Utara, Selasa (17/12/2024). Foto: IslamToday/Antara.

BPBD Imbau Warga Pesisir Jakarta Waspada Banjir Rob karena Fenomena Bulan Purnama

1 jam ago
0

PBB Nyatakan Rusia Bertanggung Jawab atas Penembakan Pesawat MH17

PBB Nyatakan Rusia Bertanggung Jawab atas Penembakan Pesawat MH17

2 jam ago
0

Surat At-Taubah ayat 121: Infaq kecul atau besar dicatat sebagai amal kebajikan (Qur'an Quotes)

Surat At-Taubah Ayat 121: Infaq Kecil Atau Besar Dicatat Amal Kabajikan

2 jam ago
0

IslamToday

No Result
View All Result

Kategori

  • Analisis
  • Bingkai
  • Documentary
  • Histori
  • Infografis
  • Internasional
  • Jejak Peradaban
  • Nasional
  • onReport
  • Qur'an Quote
  • Smartizen
  • Ulas Nusa

Connect With Us

Facebook Instagram Youtube Youtube
Twitter
TikTok
VK

Pos-pos Terbaru

  • Asia Jadi Fokus Baru Negosiasi AS
  • Inggris: Ekspor Komponen Jet Siluman F-35 ke Israel Lebih Penting daripada Hentikan Genosida Gaza
  • Wamenlu Korsel Kunjungi Indonesia Bahas Kerja Sama Bilateral

© 2019 - 2022 Islam Today All Right Reserved

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami
  • Karir
  • Aplikasi
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
  • ←
  • Custom channel Custom Link