(IslamToday ID) – Pemerintah Presiden AS Donald Trump sedang menyusun rencana untuk memindahkan secara permanen sebanyak satu juta warga Palestina dari Jalur Gaza ke Libya.
Sebagai imbalan atas penerimaan warga Palestina yang mengungsi secara paksa, Washington berpotensi akan mencairkan miliaran dolar ke Libya yang telah dibekukan sejak intervensi NATO tahun 2011.
“Rencana tersebut sedang dalam pertimbangan yang cukup serius sehingga pemerintah telah membahasnya dengan pimpinan Libya, kata dua orang yang memiliki pengetahuan langsung mengenai rencana tersebut dan seorang mantan pejabat AS,” demikian laporan kantor berita NBC yang dikutip dari The Cradle, Sabtu (17/5/2025).
“Belum ada kesepakatan akhir yang dicapai, dan Israel terus diberi tahu mengenai diskusi pemerintahan,” demikian yang disorot dalam laporan tersebut.
Setelah intervensi militer NATO dan pembunuhan mantan presiden Muammar Gaddafi, Libya berubah dari salah satu negara paling makmur di benua Afrika menjadi pusat kelompok bersenjata ekstremis dan pasar budak terbuka.
Laporan Chatham House tahun 2025 mengungkap bagaimana krisis Libya mengubah rute perdagangan manusia, dengan kelompok bersenjata mengambil untung dari migrasi ilegal. Laporan tersebut memperkirakan bahwa penyelundupan dan perdagangan manusia menghasilkan $978 juta di Libya pada tahun 2016.
Lebih jauh lagi, Laporan Perdagangan Orang dari Departemen Luar Negeri AS tahun 2022 merinci perdagangan seks sistematis dan bentuk-bentuk eksploitasi seksual lainnya oleh penjaga di pusat-pusat penahanan Libya.
Libya, bersama dengan Rwanda, juga dianggap sebagai tujuan para migran yang saat ini diculik oleh ICE dan dikirim ke kamp konsentrasi CECOT di El Salvador.
Menurut salah satu pejabat AS yang berbicara dengan NBC News , ide untuk mempromosikan pemindahan paksa warga Palestina ke Libya mencakup pemberian insentif finansial seperti perumahan gratis dan bahkan tunjangan.
Laporan tersebut bertepatan dengan pengumuman militer Israel yang menyatakan bahwa pasukannya telah memulai gerakan pertama Operasi Gideon Chariots, memobilisasi pasukan untuk menduduki wilayah dan memperluas serangan mereka di Gaza dalam upaya untuk mencapai tujuan perang yang mereka duga. [ran]