(IslamToday ID) – Para pemimpin Arab menyerukan penghentian segera perang di Gaza dan menyuarakan penolakan mereka terhadap pemindahan paksa warga Palestina.
Dalam pernyataan akhir KTT Liga Arab ke-34, yang dimulai di ibu kota Irak, Baghdad, pada hari Sabtu (17/5/2025), para pemimpin dari 22 negara anggota blok menuntut penghentian segera perang di Gaza dan semua permusuhan yang memperburuk penderitaan warga sipil, mengutip Global Times.
Pernyataan tersebut mendesak masyarakat internasional, khususnya negara-negara berpengaruh, untuk memenuhi kewajiban moral dan hukum mereka untuk mengadvokasi penghentian pertumpahan darah dan memastikan bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke Gaza.
Mereka juga menegaskan kembali penolakan mereka terhadap pemindahan paksa warga Palestina, yang merupakan pelanggaran hukum internasional, pernyataan tersebut menambahkan.
Pernyataan tersebut menyerukan kepada semua negara untuk memberikan dukungan politik, keuangan, dan hukum untuk rencana rekonstruksi dan pemulihan Jalur Gaza, menyambut seruan Irak untuk mendirikan dana bagi rekonstruksi Gaza.
Para pemimpin menegaskan, “Masalah Palestina tetap menjadi inti permasalahan bangsa Arab dan kunci stabilitas regional, kata pernyataan tersebut, seraya menambahkan bahwa mereka sepenuhnya mendukung hak-hak yang tidak dapat dicabut dari rakyat Palestina, termasuk kebebasan, penentuan nasib sendiri, dan pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat di perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.”
Pernyataan tersebut menekankan bahwa para pemimpin Arab mengutuk semua tindakan dan praktik tidak sah oleh Israel yang menargetkan rakyat Palestina dan merampas hak mereka atas kebebasan, kehidupan, dan martabat manusia.
Para pemimpin juga mendukung seruan Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk mengadakan konferensi perdamaian internasional dan mengambil langkah-langkah untuk menerapkan solusi dua negara.
Lebih lanjut, pernyataan tersebut membahas masalah-masalah lain di seluruh dunia Arab, termasuk Sudan, Lebanon, Suriah, Libya, dan Yaman, dan menegaskan kembali kecaman para pemimpin Arab terhadap semua bentuk terorisme, khususnya tindakan teroris oleh kelompok Negara Islam (IS).
KTT tersebut disaksikan oleh para pemimpin dan diplomat tinggi dari 22 negara anggota Liga Arab, serta perwakilan dari organisasi-organisasi regional dan internasional. [ran]