(IslamToday ID) – China terus memperluas jejak dagangnya secara global dan kini telah melampaui Amerika Serikat sebagai mitra dagang utama di berbagai kawasan, termasuk di Afrika. Sejak tahun 2009, China resmi mengambil alih posisi AS sebagai mitra dagang terbesar di benua Afrika—dan dominasi ini masih berlangsung hingga kini.
Visualisasi data terbaru dari Visual Capitalist menunjukkan bahwa pada 2003, hanya 18 negara Afrika (sekitar 35%) yang lebih banyak berdagang dengan China dibandingkan dengan AS. Namun pada 2023, angka ini melonjak drastis: sebanyak 52 dari 54 negara Afrika (97%) lebih banyak berdagang dengan China.
Sebagai contoh, negara-negara seperti Aljazair, Angola, Kenya, Nigeria, dan Afrika Selatan yang sebelumnya bermitra erat dengan AS kini menjadikan China sebagai mitra dagang utama mereka. Satu-satunya negara yang tetap mempertahankan hubungan dagang dominan dengan AS adalah Lesotho dan Eswatini.
Data perdagangan ini dikumpulkan dari Observatory of Economic Complexity dan UN Comtrade melalui Carnegie Endowment for International Peace.
Nilai perdagangan antara China dan Afrika sendiri tercatat mencapai USD 295 miliar pada tahun 2024, naik sekitar 6% dibandingkan tahun sebelumnya. Selain perdagangan, investasi langsung asing (FDI) dari China ke Afrika juga mengalami lonjakan signifikan. Dari sekitar USD 75 juta pada 2003, FDI tahunan China ke Afrika meningkat menjadi hampir USD 4 miliar pada 2023, dengan fokus pada sektor pertanian, manufaktur ringan, dan jasa.
Upaya China mempererat hubungan dengan Afrika juga dilakukan melalui berbagai inisiatif besar seperti Belt and Road Initiative (BRI) dan Forum on China–Africa Cooperation (FOCAC). Program-program ini dirancang untuk memperkuat rantai nilai di Afrika, memperbaiki infrastruktur, dan mempermudah proses perdagangan.
Meski begitu, dominasi China di Afrika juga menuai kritik, terutama terkait tuduhan “diplomasi jebakan utang”. China dituding memberikan pinjaman kepada negara-negara miskin yang berisiko gagal bayar, yang kemudian dapat memperkuat pengaruh politik Beijing di kawasan tersebut.[sya]