(IslamToday ID) – Presiden Kolombia Gustavo Petro secara resmi menunjuk Jorge Ivan Ospina sebagai duta besar pertama negara itu untuk Negara Palestina, pada hari Senin (26/5).
Langkah ini meresmikan kehadiran diplomatik Kolombia dengan mendirikan kedutaan besar di Ramallah. Anadolu melaporkan.
Ospina, mantan Wali Kota Cali, kota terpadat ketiga di Kolombia, secara terbuka mengakui pengangkatannya di akun X miliknya.
Dalam unggahannya, ia berterima kasih kepada Presiden Petro dan Menteri Luar Negeri Laura Sarabia serta menguraikan komitmennya untuk “mengecam genosida yang dialami rakyat Palestina saat ini” dan berupaya untuk “memerdekakan mereka yang tinggal di sana.”
Penunjukan tersebut, yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Sarabia, menandai langkah signifikan dalam membangun pengakuan resmi Kolombia atas Negara Palestina pada tahun 2018. Sebelumnya, hubungan dengan Palestina terutama dilakukan melalui organisasi multilateral.
Kedutaan baru tersebut akan fokus pada pembebasan warga negara Kolombia-Israel Elkana Bohbot, mendukung bantuan kemanusiaan bagi masyarakat Palestina, dan mempromosikan pengakuan solusi dua negara. Ospina mengatakan bahwa ia berharap dapat melakukan perjalanan ke Ramallah “secepat mungkin.”
Penunjukan tersebut dilakukan saat serangan militer Israel di Gaza terus berlanjut, yang memperburuk krisis kemanusiaan yang parah di wilayah tersebut.
Petro secara konsisten menjadi salah satu pemimpin paling vokal dalam menyatakan penentangan terhadap tindakan Israel dan solidaritasnya terhadap perjuangan Palestina.
Ia secara terbuka mendukung berbagai tindakan, termasuk seruan untuk kemungkinan penangkapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, sekaligus memperkuat hubungan bilateral Kolombia dengan Palestina.
Petro juga memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel pada 1 Mei 2024, dan baru-baru ini, ia mengintensifkan kritiknya terhadap serangan Israel yang meningkat terhadap penduduk Palestina di Jalur Gaza, termasuk pemblokiran bantuan kemanusiaan.
Pada hari Senin, presiden Kolombia itu menegaskan kembali seruannya kepada para pemimpin AS untuk membantu menghentikan “genosida di Gaza.”
“Dalam perjuangan untuk hidup mereka, ada anak-anak perempuan yang berusaha bertahan hidup dari pemboman sekolah oleh Netanyahu, pria yang melakukan genosida,” kata Petro di X.
“Ada keterlibatan yang menentukan dalam menghasilkan kengerian ini di AS dan Uni Eropa,” ujarnya.[sya]