(IslamToday ID) – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyerukan kerja sama yang lebih kuat antara negara-negara anggota Perhkmounan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Dewan Kerja Sama Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC) untuk mengakhiri kekejaman Israel di Gaza.
Berbicara kepada wartawan usai melaksanakan shalat Idul Adha di Masjid Putra, Putrajaya, Sabtu, Anwar menekankan pentingnya upaya kolektif regional dan internasional untuk mengakhiri konflik berkepanjangan dan penderitaan rakyat Palestina.
“Kami telah menyampaikan sikap kami (melalui pernyataan Wisma Putra), tetapi ini tidak bisa menjadi upaya satu negara saja. Seperti yang kita lihat dalam keterlibatan baru-baru ini dengan negara-negara Teluk, ada konsensus bersama,” jelas Anwar seperti dilansir kantor berita Malaysia, Bernama.
Dia memandang ASEAN, negara-negara Teluk, dan beberapa negara lain dapat bersatu untuk memberikan pesan yang jelas dan tekanan kuat kepada dunia untuk menghentikan kebrutalan Israel.
Ia menanggapi penggunaan hak veto Amerika Serikat pada rancangan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dan pencabutan pembatasan bantuan kemanusiaan.
Malaysia telah menyatakan penyesalan dan kekecewaan yang mendalam atas kegagalan berulang DK PBB tersebut dalam mengadopsi resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera dan berkelanjutan, serta pencabutan pembatasan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Dalam pernyataannya Kamis (5/6) lalu, Kementerian Luar Negeri Malaysia menyatakan bahwa kegagalan DK PBB dalam bertindak atas salah satu tragedi kemanusiaan terburuk sejak Perang Dunia II ini, akibat penggunaan hak veto, sungguh disesalkan dan sangat mengecewakan.
PM Anwar pun menegaskan bahwa tindakan berkelanjutan negara-negara yang memasok senjata ke Israel tidak dapat diterima dan bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum internasional.
“Sangat kontradiktif ketika mereka mengeluarkan pernyataan kutukan, tetapi terus memasok atau menjual senjata ke Israel. Tindakan tersebut melanggar prinsip-prinsip hukum internasional dan norma-norma kemanusiaan.
“Kami mengutuk keras (kekejaman) dan mencari jalan diplomatik untuk mendukung perjuangan Palestina dan membantu mereka mendapatkan kembali hak-hak mereka yang sah, termasuk di Gaza,” kata Anwar.
Secara terpisah, dalam percakapan telepon terkait Idul Adha dengan para pemimpin negara-negara Muslim lainnya, termasuk dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Iran Masoud Pezeshkian dan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Shari, Anwar mengatakan masing-masing menyatakan keprihatinan atas kekerasan yang dilakukan oleh rezim Zionis.
“Mereka semua menyampaikan sikap yang jelas… dan kami telah sepakat untuk melanjutkan konsultasi guna menemukan penyelesaian krisis ini sesegera mungkin,” ujar PM Anwar.[sya]