(IslamToday ID) – Gubernur California Gavin Newsom menuduh Presiden Donald Trump mengobarkan perang saudara di jalanan di tengah meningkatnya pertikaian mengenai protes imigrasi di Los Angeles.
“Dia tidak ada di sini untuk menciptakan perdamaian, dia ada di sini untuk perang. Dia menginginkan perang saudara di jalanan,” kata Newsom kepada Fox News pada hari Senin (9/6/2025), dikutip dari TRT World.
Dalam sebuah pernyataan di X, Newsom mengatakan dia diberitahu bahwa Trump akan mengerahkan 2.000 pasukan Garda Nasional lagi ke Los Angeles.
“2.000 orang pertama? Tidak diberi makanan atau air. Hanya sekitar 300 orang yang dikerahkan, sisanya teronggok, tidak digunakan, di gedung-gedung federal tanpa perintah,” kata Newsom.
“Ini bukan tentang keselamatan publik. Ini tentang menyulut ego Presiden yang berbahaya.”
“Ini gegabah. Tak ada gunanya. Dan tidak menghormati pasukan kita,” imbuhnya.
Setelah pengumuman bahwa 700 Marinir AS akan dikerahkan ke Los Angeles, Newsom mengatakan pengerahan itu tidak mencerminkan sikap Amerika.
“Mereka tidak seharusnya dikerahkan di tanah Amerika untuk menghadapi rakyat senegaranya sendiri demi memenuhi fantasi gila seorang Presiden yang diktator,” ujarnya di X.
Trump membantah bahwa ia sedang mengupayakan perang saudara di jalan-jalan AS, sebaliknya, ia mengatakan perang saudara akan terjadi jika diserahkan kepada Newsom.
“Tidak, justru sebaliknya,” kata Trump.
“Saya tidak menginginkan perang saudara. Perang saudara akan terjadi jika Anda menyerahkannya kepada orang-orang seperti dia.”
Sebelumnya, Gedung Putih menyebut para pengunjuk rasa Los Angeles sebagai orang gila radikal kiri, dan menambahkan bahwa Newsom dan Walikota Karen Bass seharusnya berterima kasih kepada Trump karena meluncurkan penggerebekan imigrasi di sana.
Kerusuhan di Los Angeles dimulai Jumat lalu ketika agen Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) menggerebek banyak wilayah di kota itu, menahan ratusan orang yang mereka katakan tinggal di AS secara ilegal.
Pemerintahan Trump mengatakan penggerebekan ICE akan terus berlanjut sebagai bagian dari rencana presiden untuk menindak tegas imigrasi ilegal. [ran]