(IslamToday ID) – Pelatih klub sepak bola Manchester City, Josep “Pep” Guardiola, kembali menyuarakan kepeduliannya pada isu Palestina, khususnya genosida yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Saat menerima gelar doktor kehormatan (honoris causa) dari Universitas Manchester, ia mengkritik sikap diam yang mengabaikan nestapa rakyat.
“Kita diam saja di hadapan ketidakadilan, merasa lebih aman (diam) daripada bicara,” ujar Pep Guardiola saat berpidato di kampus Universitas Manchester, Senin (9/6/2025).
Pelatih terbaik Liga Inggris 2023-2024 itu mengaku gelisah saat menyaksikan gambar-gambar para korban perang di berbagai titik konflik dunia saat ini. Menurut dia, para pemimpin dunia sudah seharusnya bertindak nyata untuk menghentikan perang dan menyudahi kesengseraan rakyat yang tak bersalah.
“Saya sangat prihatin dengan gambar-gambar yang dilihat secara langsung di Sudan, di Ukraina, di Palestina, di Gaza. Kita melihat kengerian yang dialami ribuan anak-anak, para orang tua yang tidak bersalah,” ucap Pep.
“Seluruh keluarga yang tidak bersalah menderita kelaparan dan dibantai, namun kita dikelilingi oleh para pemimpin—di banyak bidang, bukan hanya politisi—yang tidak menganggap ketimpangan ini,” sambung manajer kelahiran Catalunya, Spanyol, ini.
Dalam sebuah upacara yang berlangsung di Whitworth Hall, Pep Guardiola dianugerahi gelar doktor honoris causa oleh Rektor Universitas Manchester, Nazir Afzal. Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas kesuksesannya bukan hanya di dunia olahraga, tetapi juga filantropi yang dilakukannya, terutama melalui Guardiola Sala Foundation.
“Manchester sangat berarti bagi saya. Saya telah menghabiskan sembilan tahun di sini dan kota ini telah menjadi rumah,” kata Pep, dilansir dari laman resmi The University of Manchester, Senin (9/6/2025).
Presiden dan Wakil Rektor Profesor Duncan Ivison mengatakan, Pep memang tidak lahir di Manchester, tetapi kota ini telah menyambutnya dan membuatnya merasa seperti di rumah.
“Pep adalah seorang inovator dan pemenang yang telah menginspirasi jutaan orang lewat kesuksesannya sebagai manajer. Ia telah memainkan peran besar dalam menjadikan Manchester sebagai kisah sukses global, dan kami merasa terhormat karena ia bersedia menerima gelar ini,” ucap Ivison.[sya]