(IslamToday ID) – Sebanyak 265 orang tewas sementara hanya satu penumpang yang selamat ketika pesawat Air India menuju London jatuh beberapa saat setelah lepas landas dari kota Ahmedabad. Kecelakaan ini menjadi bencana penerbangan terburuk di dunia dalam satu dekade.
Dikutip dari TRT World, Jumat (13/6/2025), Press Trust of India, mengutip polisi, melaporkan bahwa sebanyak 265 mayat ditemukan setelah Boeing 787-8 Dreamliner, yang membawa 230 penumpang dan 12 awak, jatuh ke asrama perguruan tinggi kedokteran pada hari Kamis (12/6/2025).
Dari total jenazah, 241 orang di dalam Penerbangan AI171 dipastikan tewas oleh Air India sementara sedikitnya 24 orang, diyakini pelajar dan penduduk setempat, tewas di darat.
Menteri Dalam Negeri India Amit Shah, setelah mengunjungi lokasi jatuhnya pesawat mengatakan, “Suhu tinggi akibat pembakaran bahan bakar di reruntuhan pesawat tidak menyisakan peluang untuk menyelamatkan penumpang.”
Ia menambahkan, “Jumlah korban tewas akhir akan diumumkan setelah para korban diverifikasi berdasarkan hasil DNA.”
Satu-satunya yang selamat dari kecelakaan itu diidentifikasi sebagai warga negara Inggris asal India Viswashkumar Ramesh, yang dibawa ke rumah sakit.
“Air India menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Upaya kami saat ini difokuskan sepenuhnya pada kebutuhan semua korban, keluarga dan orang-orang terkasih,” kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan.
Vijay Rupani, mantan kepala menteri Gujarat, negara bagian di India Barat tempat pesawat itu jatuh, juga dipastikan tewas.
Perusahaan pemilik Air India, Tata, berjanji memberikan 10 juta Rupee India ($116.863) kepada keluarga korban, menanggung biaya pengobatan korban luka, dan mendukung perbaikan asrama.
Penerbangan tersebut mengangkut 169 warga negara India, ditambah 53 warga negara Inggris, tujuh dari Portugal, dan satu dari Kanada, selain dua pilot dan 10 awak kabin.
“Penerbangan Air India 171 mengeluarkan panggilan mayday dan jatuh segera setelah lepas landas sekitar pukul 1:40 siang (0810 GMT),” kata Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil India.
Video yang diunggah di media sosial menunjukkan jet tersebut kehilangan ketinggian dengan hidungnya terangkat sebelum menabrak asrama staf medis dan meledak menjadi bola api.
Pesawat itu menabrak gedung yang menampung para dokter dan keluarga mereka di daerah pemukiman padat penduduk di Ahmedabad, kota yang dihuni sekitar delapan juta orang.
Di lokasi kecelakaan antara rumah sakit dan lingkungan Kamp Ghoda, seorang jurnalis AFP melihat orang-orang mengevakuasi jenazah dan petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air ke reruntuhan bangunan yang membara.
Seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, “Kami melihat orang-orang dari gedung itu melompat dari lantai dua dan tiga untuk menyelamatkan diri. Pesawat itu terbakar.”
“Saat kami tiba di lokasi, ada beberapa mayat tergeletak di sekitar dan petugas pemadam kebakaran sedang memadamkan api,” kata penduduk lainnya, Poonam Patni, kepada AFP, seraya menambahkan bahwa banyak mayat yang terbakar.
Seorang dokter bernama Krishna mengatakan, “Hidung dan roda depan mendarat di gedung kantin tempat para siswa sedang makan siang.”
Ia mengatakan ia melihat sekitar 15 hingga 20 mayat terbakar sementara ia dan rekan-rekannya menyelamatkan sekitar 15 mahasiswa.
Menteri Penerbangan India Kinjarapu Ram Mohan Naidu mengatakan bahwa penyelidikan formal telah diluncurkan oleh Investigasi Kecelakaan Pesawat.
Presiden dan CEO produsen kedirgantaraan Boeing Kelly Ortberg mengatakan Boeing siap membantu penyelidikan tersebut.
Badan investigasi kecelakaan Inggris dan AS mengatakan mereka telah mengirim tim untuk mendukung penyelidikan India.
Seorang sumber yang dekat dengan kasus tersebut mengatakan ini adalah pertama kalinya sebuah 787 Dreamliner jatuh.
Boeing 787 Dreamliner menjadi kebanggaan katalog perusahaan AS untuk pesawat jarak jauh, pesawat berbadan lebar, hemat bahan bakar, dan ringan yang mampu mengangkut hingga 330 orang. [ran]