(IslamToday ID) – Presiden AS Donald Trump akan meninggalkan KTT G7 di Kanada lebih awal dari yang dijadwalkan karena situasi di Timur Tengah, kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt.
Presiden AS Donald Trump telah memerintahkan Dewan Keamanan Nasional AS untuk bersiap mengadakan pertemuan di Ruang Situasi Gedung Putih sekembalinya ke Washington dari Kanada.
“Presiden Trump menjalani hari yang luar biasa di G7, bahkan menandatangani kesepakatan perdagangan besar dengan Inggris dan Perdana Menteri Keir Starmer. Banyak yang telah dicapai, tetapi karena apa yang terjadi di Timur Tengah, Presiden Trump akan meninggalkan kantornya malam ini setelah makan malam dengan para Kepala Negara,” tulis Leavitt di X, dikutip dari Sputnik Global, Selasa (17/6/2025).
Sementara itu, para pemimpin Kelompok Tujuh (G7) menyatakan dukungannya terhadap keamanan Israel dalam pernyataan bersama di tengah eskalasi dengan Iran, seraya menunjuk pada pentingnya de-eskalasi di kawasan.
“Kami menegaskan bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri. Kami tegaskan kembali dukungan kami terhadap keamanan Israel,” kata pernyataan itu.
“Kami mendesak agar penyelesaian krisis Iran mengarah pada de-eskalasi permusuhan yang lebih luas di Timur Tengah, termasuk gencatan senjata di Gaza.”
Pernyataan itu juga menekankan pentingnya melindungi warga sipil.
Diketahui, pada Jumat (13/6/2025) dini hari, Israel melancarkan operasi terhadap Iran, menuduhnya menjalankan program nuklir militer rahasia yang diduga mendekati titik yang tidak bisa dikembalikan. Di antara target serangan udara dan sabotase adalah fasilitas nuklir, pejabat militer senior, ilmuwan nuklir, pangkalan udara, pertahanan udara, dan rudal permukaan-ke-permukaan.
Iran, yang membantah membangun bom nuklir, membalas dengan meluncurkan rudal dan drone ke target militer dan industri pertahanan Israel.
Israel mengatakan lebih dari 20 orang tewas dan lebih dari 600 orang terluka akibat serangan Iran. Iran mengatakan lebih dari 220 orang tewas dan lebih dari 1.200 orang terluka. [ran]