(IslamToday ID) – Kantor berita Reuters melaporkan, kapal induk Amerika Serikat USS Nimitz telah meninggalkan Laut China Selatan pada Senin (16/6/2025) pagi. Kapal perang ini lantas menuju ke arah barat.
Menurut data dari situs pelacakan kapal Marine Traffic, USS Nimitz pada mulanya direncanakan berlabuh di Da Nang, Vietnam. Namun, rencana tersebut kini sudah dibatalkan. Demikian Reuters mengutip pernyataan dari dua orang sumber—satu di antaranya adalah diplomat—pada Senin (16/6/2025).
Salah satu sumber mengatakan, Kedutaan Besar AS di Hanoi memberitahukan kepadanya tentang pembatalan tersebut. Dikatakannya, rencana itu dibatalkan karena adanya “kebutuhan operasional yang mendesak.”
Masih menurut pelacakan Marine Traffic, per Senin (16/6/2025) petang ini waktu Indonesia barat, USS Nimitz mulai memasuki kawasan perairan Selat Malaka.
Pihak Kedubes AS hingga kini belum menjawab permintaan komentar dari Reuters.
Sejak pekan lalu, Kapal Induk Nimitz melakukan operasi keamanan maritim di Laut China Selatan (LCS). Misi ini sebagai bagian dari “kehadiran rutin Angkatan Laut AS” di kawasan Indo-Pasifik. Demikian menurut situs web Komando Armada Pasifik AS.
Data dari Marine Traffic menunjukkan kapal induk tersebut pada Senin (16/6/2025) pagi bergerak ke arah barat menuju Timur Tengah, di tengah meningkatnya eskalasi konflik antara Israel dan Iran.
Gertakan Washington
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan, Iran akan menghadapi “kekuatan penuh” militernya bila sampai Teheran berani menyerang pangkalan militer AS di Timur Tengah.
Ia juga menegaskan kembali, Washington tidak terlibat dalam serangan Israel sejak Jumat (13/6/2025) lalu hingga kini terhadap wilayah Iran, termasuk yang menarget fasilitas nuklir dan intelijen setempat.
“AS tidak ada hubungannya dengan serangan (Israel) terhadap Iran malam ini. Jika kami diserang dalam bentuk apa pun oleh Iran, kekuatan penuh dan kedahsyatan Angkatan Bersenjata AS akan menghantam kalian pada level yang belum pernah kami tunjukkan sebelumnya,” kata Trump via akun media sosial TruthSocial miliknya, dikutip Arab News, Ahad (15/6/2025).
Ia menambahkan, AS mendorong kedua belah pihak agar segera berunding, alih-alih melanjutkan saling berbalas serangan. Menurut dia, eskalasi di Timur Tengah harus segera mereda, yakni dengan perundingan antara Israel dan Iran.
“Kita dapat dengan mudah mencapai kesepakatan antara Iran dan Israel, dan mengakhiri konflik berdarah ini!!!” tulis Trump.[sya]