(IslamToday ID) – China mengerahkan pesawat tempur terbanyak ke Taiwan sejak Oktober. Hal ini terjadi setelah anggota parlemen AS mengunjungi petinggi militer, serta kapal perang Inggris dan Jepang berlayar melalui selat yang memisahkan pulau itu dari daratan China.
Kementerian Pertahanan di Taipei dalam pernyataannya mengatakan, sekitar 46 jet tempur Tentara Pembebasan Rakyat (TPN) melintasi garis tengah di selat itu dalam 24 jam hingga Jumat (20/6/2025) pagi.
Kementerian tersebut menambahkan bahwa mereka memantau dan “merespons dengan tepat” terhadap gerakan tersebut, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Penerbangan ke daerah-daerah sensitif di sekitar Taiwan terjadi setelah sekelompok anggota parlemen AS mengadakan pertemuan yang jarang diungkap ke publik dengan Menteri Pertahanan Wellington Koo pada Selasa (17/6/2025) di Taipei.
Beijing dengan keras menentang negara-negara yang memiliki hubungan resmi dengannya—seperti AS—untuk melakukan kontak resmi dengan Taiwan.
China menganggap Taiwan sebagai wilayah yang harus berada di bawah kendalinya, jika perlu secara paksa, sebuah sikap yang ditolak Taipei. AS adalah pendukung militer terbesar bagi negara demokrasi dengan populasi 23 juta orang itu.
Aktivitas militer China terjadi bersamaan dengan keputusan AS apakah akan menyerang Iran. Pada Kamis (19/6/2025), Presiden Taiwan Lai Ching-te memerintahkan tim keamanan nasionalnya untuk memahami sepenuhnya situasi geopolitik.
Para pejabat di Taipei telah lama khawatir, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) akan bertindak lebih agresif terhadap Taiwan jika AS teralihkan oleh krisis di belahan dunia lain.
Terpisah, dilaporkan Kyodo News, Jepang mengerahkan kapal perusak melalui selat selebar 180 km pekan lalu. Ini kali ketiga kapal perang Jepang melewati selat tersebut, yang semuanya terjadi dalam setahun terakhir.
Awal bulan ini, Jepang menyatakan telah mengamati dua kapal induk China dan kapal perang pendukungnya yang beroperasi secara bersamaan di dekat pulau-pulau terpencil Jepang di Samudra Pasifik untuk pertama kalinya, menandakan kemampuan Angkatan Laut Beijing semakin maju.
Juga pada Jumat, PLA mengatakan dalam pernyataannya bahwa Inggris mengerahkan kapal perang melalui selat tersebut.
Beijing mengecam transit kapal perang Inggris pada Rabu sebagai “provokasi,” dengan alasan hal itu mengganggu perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut. Militer China mengatakan pasukannya akan tetap siaga tinggi dan “dengan tegas melawan semua ancaman.”
Pelayaran kapal perang Inggris itu dilakukan saat London mengerahkan kapal induk dan kapal perang lainnya ke kawasan Indo-Pasifik, di mana mereka akan singgah ke pelabuhan Singapura, Indonesia, Jepang, dan Korea Selatan.[sya]