(IslamToday ID) – Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengatakan pasukan keamanan telah menggagalkan rencana kudeta yang melibatkan seorang ulama senior, yang merupakan bagian dari Gereja Apostolik Armenia, dan mencoba menggunakan dalih masalah regional untuk meningkatkan tekanan pada pemerintah.
Pashinyan telah berselisih dengan ulama senior sejak 2020 menyusul konfrontasi militer Armenia dengan Azerbaijan atas wilayah Karabakh.
“Petugas penegak hukum telah menggagalkan rencana jahat dan berskala besar yang dilakukan oleh ‘pendeta kriminal-oligarki’ untuk mengacaukan situasi di Republik Armenia dan merebut kekuasaan,” tulisnya di saluran Telegram miliknya, dikutip dari TRT World, Kamis (26/6/2025).
Ia membagikan pernyataan dari komite investigasi Armenia, yang menyebutkan bahwa Uskup Agung Bagrat Galstanyan sejak November 2024 telah menetapkan sendiri tujuan untuk mengubah kekuasaan dengan cara yang tidak diizinkan oleh Konstitusi Republik Armenia.
Laporan mengatakan Galstanyan telah ditahan.
Galstanyan, pemimpin gerakan oposisi Perjuangan Suci, tahun lalu menggunakan masalah regional dengan Azerbaijan untuk memicu protes, yang akhirnya gagal menggulingkan perdana menteri.
Komite investigasi menyatakan bahwa Galstanyan dengan persetujuan sebelumnya dari beberapa anggota gerakan, memperoleh sarana dan alat yang diperlukan untuk melakukan tindakan teroris dan merebut kekuasaan.
“Pencarian saat ini sedang dilakukan di rumah Uskup Agung Bagrat dan sekitar 30 rekannya,” tambahnya.
Awal bulan ini, Pashinyan meluncurkan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada Garegin II, kepala Gereja Apostolik Armenia, dan mendesak umat beriman untuk mencopotnya dari jabatannya. [ran]