(IslamToday ID) – Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Brussel pada Rabu (2/7), dengan kedua belah pihak menyatakan kesediaan untuk memperdalam kerja sama dan bersama-sama mengatasi berbagai tantangan global.
Wang, yang juga merupakan anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China (CPC), menyatakan bahwa tahun ini menandai 50 tahun pembentukan hubungan diplomatik antara China dan Uni Eropa (UE), dan 80 tahun berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Semakin kompleks dan menantang lanskap internasional, semakin China dan UE, sebagai dua peradaban besar dan kekuatan besar, perlu memperkuat komunikasi, meningkatkan rasa saling percaya, memikul tanggung jawab, serta berperan sebagai kekuatan stabilitas dan kepastian global, katanya.
Sembari menggambarkan pertemuan para pemimpin China-UE yang akan datang sebagai peristiwa penting yang terjadi pada saat yang krusial, Wang menyatakan China berharap dapat bekerja sama dengan UE untuk merangkum pengalaman berharga dan wawasan penting dari 50 tahun terakhir hubungan China-UE.
Selain itu, diharapkan juga untuk dapat memetakan arah masa depan dialog dan kerja sama untuk 50 tahun ke depan, seraya mengirimkan sinyal yang jelas, positif, dan konstruktif kepada dunia.
Sementara itu, Wang menekankan bahwa China senantiasa mendukung integrasi Eropa, menyerukan kepada kedua belah pihak untuk menjunjung tinggi multilateralisme dan perdagangan bebas, menjaga peraturan dan tatanan internasional, mendorong penyelesaian sengketa internasional secara damai, serta bergandengan tangan dalam mengatasi berbagai tantangan global seperti perubahan iklim.
Dia juga menggarisbawahi bahwa China tetap berkomitmen pada pembangunan berkualitas tinggi dan keterbukaan tingkat tinggi serta menyuarakan kesiapan China bekerja sama dengan UE untuk menjunjung tinggi posisi sebagai mitra, memperdalam kerja sama ekonomi dan perdagangan, memperluas keterbukaan dua arah, dan menangani perbedaan dengan baik melalui konsultasi untuk mencapai hasil-hasil yang memberikan manfaat timbal balik dan saling menguntungkan.
Sementara itu, von der Leyen mengatakan pertemuan para pemimpin UE dan China yang akan datang akan menjadi kesempatan terbaik bagi kedua belah pihak untuk bersama-sama memperingati 50 tahun pembentukan hubungan diplomatik.
Seraya menyoroti komitmen UE untuk mengembangkan hubungan yang stabil dan konstruktif dengan China, serta kerja sama ekonomi dan perdagangan yang memberikan manfaat timbal balik, von der Leyen mengatakan dirinya menantikan diskusi mendalam dengan para pemimpin China.
Hal ini menunjukkan komitmen dan tanggung jawab kedua belah pihak untuk memperdalam kerja sama dan bersama-sama mengatasi berbagai tantangan global seperti perubahan iklim, dengan demikian mengirimkan sinyal yang kuat dan positif kepada dunia.
Von der Leyen juga menegaskan bahwa UE akan terus mematuhi kebijakan Satu China.[sya]