(IslamToday ID) – Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) berencana meningkatkan pengadaan rudal pencegat Patriot Advanced Capability-3 Missile Segment Enhancement (PAC-3 MSE) secara drastis, dari 3.376 menjadi 13.773 unit—atau hampir empat kali lipat. Langkah ini merupakan bagian dari inisiatif ambisius Presiden Donald Trump yang dikenal sebagai Golden Dome for America, di tengah penghentian sementara bantuan militer ke Ukraina.
Rudal PAC-3 MSE adalah rudal pencegat dengan sistem “tabrak untuk membunuh”, yang dirancang untuk menghancurkan rudal balistik, rudal jelajah, dan pesawat musuh melalui dampak langsung. Menurut laporan anggaran Angkatan Darat AS, harga rata-rata per unit rudal ini mencapai sekitar USD 3,871 juta.
Sebuah memorandum Dewan Pengawas Persyaratan Angkatan Darat (AROCM) yang disetujui pada 16 April 2025 mencatat peningkatan kebutuhan rudal PAC-3 MSE dari 3.376 menjadi 13.773 unit. Analisis Sputnik terhadap dokumen anggaran Pentagon untuk tahun fiskal 2026 menyebutkan bahwa lonjakan ini merupakan respons langsung terhadap prioritas strategis dalam pertahanan rudal yang dicanangkan melalui inisiatif Golden Dome.
Untuk Tahun Anggaran 2026, permintaan pendanaan untuk rudal PAC-3 MSE mencapai lebih dari USD 1,31 miliar, terdiri dari:
USD 945,9 juta dana diskresioner, termasuk:
USD 549,57 juta untuk pengadaan 130 rudal dasar
USD 396,335 juta dari pendanaan Overseas Operations Cost (OOC) khusus untuk inisiatif Operation Atlantic Resolve (OAR), guna mendukung pembelian 103 rudal tambahan.
USD 366 juta dana wajib (rekonsiliasi), yang mencakup 96 rudal tambahan.
Sementara itu, media AS melaporkan pada hari Senin bahwa Pentagon menghentikan pengiriman rudal pertahanan udara dan amunisi presisi tertentu ke Ukraina karena kekhawatiran akan menipisnya stok nasional. Juru bicara Gedung Putih, Anna Kelly, mengonfirmasi langkah ini kepada NBC News, menyatakan bahwa keputusan tersebut diambil demi memprioritaskan kepentingan pertahanan AS.
Trump secara resmi meluncurkan konsep Golden Dome pada 20 Mei lalu, dengan visi menciptakan “perisai yang tidak dapat ditembus” untuk melindungi AS dari ancaman rudal canggih. Inisiatif ini diharapkan mendapat dorongan legislatif besar melalui RUU “Beautiful Big Bill”, yang mengalokasikan USD 25 miliar untuk penguatan sistem pertahanan udara dan rudal terpadu, dan diperkirakan akan disahkan pekan ini.[sya]