(IslamToday ID) – Presiden Israel Isaac Herzog mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengakhiri perang di Gaza dan membebaskan sandera warga Israel.
Herzog mengatakan sebelum Netanyahu menuju Washington untuk melakukan pembicaraan tentang pertukaran tahanan dan gencatan senjata di Gaza.
Menurut pernyataan dari kantor Herzog, seperti dikutip Quds Press, Senin (7/7), ia menekankan perlunya mencapai terobosan dalam pembicaraan tentang kesepakatan pertukaran tahanan dan gencatan senjata di Gaza saat Netanyahu bertemu dengan Presiden AS Donald Trump Senin malam.
Herzog berkata, “Saya sepenuhnya mendukung upaya ini, meskipun melibatkan keputusan yang sulit, kompleks, dan menyakitkan. Biayanya tidak sedikit, tetapi saya yakin bahwa kabinet dan lembaga keamanan akan menghadapi tantangan tersebut, seperti yang telah mereka lakukan sejauh ini.”
Saat Netanyahu menuju Washington, tim negosiator tingkat tinggi menuju Qatar untuk melakukan pembicaraan tidak langsung dengan Hamas.
Delegasi yang menuju Doha meliputi Gal Hirsch, pejabat pemerintah yang bertanggung jawab atas masalah tahanan; Ofir Falk, penasihat politik Netanyahu; wakil kepala Shin Bet (Badan Keamanan Israel); dan seorang pejabat senior Mossad, menurut Radio Angkatan Darat.
Pimpinan Mossad David Barnea, penjabat kepala Shin Bet; dan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer, pejabat senior yang terlibat dalam pembicaraan sejauh ini, tidak termasuk dalam tim tersebut.
Sementara itu, Hamas mengatakan bahwa mereka menanggapi “secara positif” kerangka kerja yang diusulkan, yang akan membebaskan sekitar setengah dari tahanan Israel yang masih hidup dan sekitar setengah dari tahanan yang telah meninggal yang ditahan oleh perlawanan Palestina di Gaza selama 60 hari dalam lima pembebasan terpisah.
Seorang sumber yang terlibat dalam mediasi pembicaraan tersebut mengatakan Hamas menginginkan perjanjian tersebut menetapkan bahwa pembicaraan tentang gencatan senjata permanen akan terus berlanjut hingga kesepakatan tercapai.
Bantuan akan dilanjutkan sepenuhnya melalui mekanisme yang didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi bantuan internasional lainnya, dan tentara Israel akan mundur ke posisi yang didudukinya sebelum runtuhnya gencatan senjata sebelumnya Maret lalu, lanjut pernyataan.[sya]