(IslamToday ID) – Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum mengatakan dinamika politik Indonesia ke depan bakal diwarnai kekuatan yang minim oposisi.
Menurutnya, koalisi pemerintah diprediksi akan besar dan terlihat dari gemuknya kabinet Prabowo-Gibran. Anas mengatakan fenomena itu terjadi akibat tingginya transaksional politik dalam pemilu.
“Ketika politik makin padat modal dan pemilu kian berwajah lautan amplop, maka terminologi oposisi makin bikin ngeri. Menjadi hantu yang harus dihindar-jauhi,” kata Anas dikutip dari akun media sosial X pribadinya, Jumat (17/5/2024).
Lanjut mantan politisi Partai Demokrat tersebut, menjadi oposisi identik dengan minimnya proyek untuk mendanai aktivitas politik mendatang.
“Sebab menjadi oposisi lalu diartikan sebagai musim kemarau dan tempat yang asing dari sumber-sumber logistik atau percetakan amplop,” jelasnya.
Anas juga menyoroti mentalitas oposisi yang rentan karena tak mau ambil risiko menjadi sasaran tembak.
“Mentalitas oposisi ringkih karena dinilai ‘ora aji’ dan ‘ora melu mukti’. Apalagi praktiknya acapkali oposisi memang harus menyiapkan diri untuk diperlakukan tidak patut, dan bahkan ‘dikuyo-kuyo’,” ungkapnya.
“Artinya, memilih oposisi adalah memasuki episode mimpi buruk politik. Tentu tidak ada partai dan atau politisi yang bercita-cita menekuni episode ini. Kecuali terpaksa,” pungkas Anas. [wip]