(IslamToday ID) – Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Suryadi Jaya Purnama mengaku prihatin dengan mundurnya Kepala Otorita Ibukota Negara (IKN) Nusantara Bambang Susantono beserta wakilnya, Dhony Raharjoe dari jabatan mereka. Menurutnya, pengunduran diri keduanya menjadi pukulan telak untuk Otorita IKN.
Suryadi mengatakan Bambang dan Dhony adalah dua orang yang memiliki peran krusial dalam Otorita IKN.
“Kami juga memandang pengunduran diri kedua pucuk pimpinan Otorita IKN ini tentunya akan menjadi pukulan berat secara organisasi,” kata Suryadi dikutip dari Tempo, Selasa (4/6/2024).
Apalagi, katanya, Bambang dan Dhony adalah orang-orang yang memiliki pengalaman luas di bidang tata kota. Contohnya, Bambang pernah menjabat Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah pada era Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sementara, Dhony juga pernah menjadi pimpinan perusahaan pengembang swasta.
Suryadi menilai penyesuaian yang dibutuhkan pasca pengunduran diri keduanya sebagai kepala dan wakil kepala Otorita IKN akan menambah beban lembaga tersebut. Apalagi, katanya, perkembangan IKN Nusantara saat ini masih jauh dari target, baik secara fisik maupun finansial
“Sejak 2023 hingga Januari 2024, investasi yang masuk ke IKN baru Rp 47,5 triliun, yaitu dari sektor swasta Rp 35,9 triliun dan sisanya dari sektor publik Rp 11,6 triliun,” ucap Suryadi.
Padahal, katanya, investasi yang ditargetkan masuk ke IKN hingga akhir tahun ini mencapai Rp 100 triliun.
Terpisah, Ketua DPP PKB Daniel Johan menilai mundurnya Bambang dan Dhony terkait erat dengan tingginya target yang diberikan pemerintah untuk proyek IKN Nusantara. Namun, ia mengatakan tidak tahu pasti alasan mundur keduanya.
“Cuma rasanya siapapun kepala Otorita IKN pasti akan gemetar kakinya karena begitu tinggi targetnya,” kata anggota Fraksi PKB DPR RI itu.
Menurut Daniel, ada banyak masalah yang harus dihadapi Otorita IKN dalam mengerjakan proyek ibukota baru yang berlokasi di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) itu. Otorita IKN, katanya, masih harus menghadapi masalah tersebut disamping memenuhi target yang tinggi.
“Kami sempat mendengar banyak gaji yang belum turun, kami sempat mendengar protes-protes masyarakat adat yang belakangan ini semakin keras, disamping tuntutan-tuntutan yang sangat besar, kadang-kadang di luar bayangan kita,” ucapnya.
Daniel pun turut menyoroti target Otorita IKN untuk mempersiapkan rangkaian acara peringatan HUT Kemerdekaan RI di Istana Negara baru pada 17 Agustus mendatang. Ia menyatakan target tersebut tidak begitu realistis.
Daniel berujar target itu mungkin bisa dipenuhi jika hanya untuk sekadar upacara. Namun, akan sulit untuk memenuhi target kepindahan aparatur sipil negara (ASN) dan kesiapan IKN sebagai ibukota pada 17 Agustus 2024.
Daniel turut menyampaikan pesan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Wakil Menteri Agraria Raja Juli Antoni yang ditunjuk menjadi pelaksana tugas (Plt) kepala dan wakil kepala Otorita IKN.
“Selamat kepada Pak Menteri PUPR dan wakilnya, Bang Raja Juli, selamat mudah-mudahan kakinya kuat, tidak gemetar,” pungkas Daniel. [wip]