(IslamToday ID) – Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI Endang Maria Astuti menyatakan evaluasi terkait kualitas makanan jamaah haji Indonesia penting dilakukan. Ini menyusul temuan masalah menu makan siang jamaah di sektor lima.
Porsi menu makan siang di sektor lima itu 85 persen karbohidrat, tanpa ada sayuran, dan hanya memiliki lauk ikan.
“Komposisi makanan seperti ini sangat berbahaya bagi kesehatan jamaah haji. Di sini kami ingin memanusiakan, menghormati, dan memuliakan jamaah haji kita,” kata Endang di Mekkah, Arab Saudi, Rabu (12/6/2024).
Lebih lanjut, ia juga menyoroti laporan dari jamaah di sektor lain yang mengalami keracunan makanan akibat makanan basi.
“Jemaah kita dengan makanan yang basi tersebut mengalami diare, pusing, dan sebagainya,” ucap Endang dalam keterangan tertulisnya, dikutip dari Kompas, Jumat (14/6/2024).
Akibat dari insiden makanan basi itu, hampir 100 jamaah mengalami sakit. Panitia penyelenggara pun diminta untuk segera menindaklanjutinya.
Endang menyampaikan keprihatinannya terhadap insiden yang dialami oleh para jamaah haji Indonesia. “Dari kejadian ini, kita bisa sama-sama belajar dan mengevaluasi diri agar ke depannya para jamaah haji Indonesia bisa dimuliakan dari sisi konsumsi. Evaluasi dan perbaikan kualitas makanan ini bisa mencegah insiden serupa,” ujarnya.
Endang menjelaskan, nominal yang dianggarkan dengan kualitas makanan yang disajikan berbeda. Makanan yang disajikan hanya bernilai sekitar 8 hingga 10 Riyal. Hal ini jauh di bawah nominal kontrak sebesar 15 Riyal. [wip]