(IslamToday ID) – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Marthinus Hukom menyatakan, akan fokus melumpuhkan jejaring pengedar narkoba yang menggunakan pola baru.
“Kami akan berusaha untuk (beradaptasi) dengan strategi bandar yang memecah suplainya menjadi kecil-kecil, tetapi (disebarkan) secara masif. Kami akan melakukan penangkapan secara masif,” ujar Marthinus dilansir dari situs resmi BNN dalam konferensi pers di Kantor BNN RI, Jakarta, Jumat (20/9/24).
Marthinus mengatakan jika sebelumnya barang bukti yang ditemukan bisa sebanyak ratusan hingga ribuan kilogram, namun saat ini mereka urai menjadi bagian kecil saat mengedarkan. Faktor yang menyebabkan bandar narkoba tidak lagi mengedarkan dalam jumlah besar, kata dia, karena mereka menimbang untung dan rugi.
Menurut Marthinus, pola baru ini dilakukan bandar, guna meminimalisir kerugian, karena bila pengedaran dilakukan dalam skala kecil, bandar hanya akan rugi biaya operasinal, disebabkan banyaknya tim dan masifnya operasi, tetapi apabila tertangkap, mereka merasa tidak terlalu rugi, sebab narkoba yang disita hanya sedikit.
“Bagi saya, hari ini bukan berapa jumlah (narkoba) yang kita tangkap, tapi berapa besar jaringannya itu kita rontokkan, dan kita lumpuhkan,” tegasnya.
BNN akan melakukan pemetaan jaringan, mengidentifikasi siapa patron atau penyokong besarnya, mencari tahu di mana kekuatan finansial mereka berasal, hingga mencari sumber dari obat-obatan terlarang itu, jelas dia.
“Besar atau kecilnya jumlah barang yang kami sita, itu bonus bagi saya. Yang terpenting adalah jejaringnya harus kita rontokkan dan seberapa masif kita melakukan pengejaran,” ujar kepala BNN itu.
Marthinus mengaku akan menggelar operasi intelijen sepanjang tahun untuk mengejar para bandar narkoba. “Siapa pun mereka, apa pun modus operasinya, apa pun caranya, keterlibatan oknum-oknum, kami akan tindak dengan tegas,” kata Marthinus. [nfl]