(IslamToday ID) – Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, menilai sekolah-sekolah di Indonesia gagal dalam mendeteksi dini potensi terjadinya perundungan atau bullying di lingkungan pendidikan. Ia juga menyoroti bahwa Kementerian dan dinas pendidikan perlu dievaluasi.
“Baik sejak level SD, SMP dan SMA, bahkan kita ketahui bersama, terakhir peserta didik program kedokteran spesialis,” tutur Huda di kutip dari YouTube DPR RI, Jumat (27/09/2024)
Menurut Huda, perilaku bullying di sekolah-sekolah dan di instansi pendidikan lainnya, polanya berkelompok bukan perorangan, semestinya dapat dideteksi lebih awal potensinya.
“Kalau deteksi dini sekolah itu canggih, berkelanjutan, serius, dilakukan pengawasan terus-menerus, menurut saya tidak akan kebobolan,” tegas Huda.
Ia berpendapat, upaya preventif yang terstruktur, sistematis, dan masif untuk mencegah kasus perundungan, yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Kemendikbudristek dan dinas pendidikan belum dilaksanakan dengan baik.
“Upaya penanggulangannya masih bersifat parsial (terpisah-pisah) dan sporadis (tidak berkesinambungan),” ucap Huda.
Huda berkata, kasus-kasus bullying yang terjadi di lingkungan pendidikan, perlu viral terlebih dahulu, baru ditangani dan ditanggapi dengan serius, atau diistilahkan ‘no viral, no justice‘. Atau bahkan pihak sekolah baru mengetahui, setelah bullying tersebut diketahui masyarakat saat sudah viral.
Ia menambahkan, banyak kasus perundungan tidak dianggap penting sejak awal, namun dirasa penting setelah viral di masyarakat umum. “Kesadaran ini yang menjadi PR bagi kita bersama, bahwa tindakan bullying dan kekerasan ini menjadi cermin peradaban kita hari ini,” ujar Ketua Komisi X ini.
Huda menjelaskan, soal regulasi dan aturan tentang pencegahan perundungan sebenarnya sudah cukup banyak, baik peraturan pemerintah dan peraturan Kemendikbudristek, namun implementasi di lapangan belum maksimal.
“Problemnya bukan di regulasi itu sendiri, tapi bagaimana implementasi kebijakan tersebut di lapangan, dan diorganisir secara baik,” ujar Huda. [nnh]