(IslamToday ID) – Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) menyoroti sejumlah nama calon menteri yang bakal mengisi kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto. Para calon menteri tersebut disebut-sebut berkaitan dengan kasus korupsi, meski belum terbukti.
Koordinator MAKI Boyamin Saiman secara gamblang sejumlah calon menteri tersebut adalah Bahlil Lahadalia, Airlangga Hartarto, dan Dito Ariotedjo. Ia berharap Prabowo bisa berpikir ulang lagi mengenai pemilihan tiga sosok calon menteri tersebut.
Prabowo, kata Boyamin, masih memiliki waktu untuk kembali memikirkan calon-calon menterinya, sebelum dia dilantik pada 20 Oktober mendatang sebagai Presiden RI 2024-2029.
“Saya masih melihat hal-hal yang perlu dibenahi oleh Pak Prabowo. Untuk berpikir ulang (memilih calon menteri) ini, kan masih waktunya sampai tanggal 20,” kata Boyamin dikutip dari Law-Justice, Jumat (18/10/2024).
“Terhadap tiga sosok itu bisa saja diubah. Tapi ya terserah beliau,” sambungnya.
Menurut Boyamin, meski tiga sosok itu tak menjadi menteri sekalipun, Indonesia tidak akan bubar. “Dan saya kira Indonesia tidak akan bubar kalau mereka, beliau-beliau ini tidak jadi menteri kan,” tuturnya.
Boyamin kemudian mengingatkan bahwa Bahlil sebelumnya sempat disangkut-pautkan dengan penerbitan izin tambang pesanan eks Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba.
Kemudian, Airlangga berkaitan dengan kasus korupsi pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah. Sementara itu, Dito dikaitkan dengan dugaan kasus korupsi proyek pengadaan menara BTS 4G.
Sebelumnya, pada Senin (14/10/2024) dan Selasa (15/10/2024), Prabowo telah memanggil para calon menteri, wakil menteri, dan kepala badan ke kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan.
Total terdapat 49 calon menteri serta 58 calon wakil menteri dan kepala badan yang menghadap Prabowo. Kemudian, para calon menteri, wakil menteri, dan kepala badan itu berkumpul di kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, sejak Rabu pagi.
Mereka dikumpulkan untuk mendapatkan pembekalan mengenai berbagai isu, seperti geopolitik, produk domestik bruto, dan antikorupsi. [wip]