(IslamToday ID) – Ketua Dewan Pertimbangan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Barat Eka Mulyana melayangkan surat terbuka kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto. Ia menyoroti isu kesehatan dan pendidikan hingga calon menteri yang akan dipilih Prabowo.
“Jabatan menteri memang politis, tapi Pak Prabowo menekankan profesionalisme dan keahlian, sehingga pendidikan dan kesehatan perlu diberikan ke ahlinya masing-masing,” kata Eka dikutip dari Tempo, Jumat (18/10/2024).
Menurut dokter spesialis ortopedi itu, banyak pakar dan sesepuh dari kedokteran yang bisa membantu presiden mengatasi masalah kesehatan di negeri ini. Mereka tersebar di rumah sakit, institusi pendidikan, dan pelayanan.
“Kami yakin masih sangat banyak potensi pakar di dunia kesehatan maupun pendidikan yang sangat mampu, menguasai dan memahami permasalahan kesehatan dan pendidikan nasional secara mendalam,” jelas Eka.
Ia mengatakan solusi permasalahan nasional tidak untuk sesaat jangka pendek saja, melainkan jangka panjang dan berkesinambungan. Mengatasi permasalahan pelayanan kesehatan yang belum optimal di Indonesia yang sangat luas ini, menurutnya, tidak melulu disebabkan karena kekurangan tenaga medis atau kesehatannya saja, tetapi sarana prasarana dan infrastruktur juga sangat memegang peranan pelayanan kesehatan yang merata.
“Sehingga tenaga medis dan tenaga kesehatan akan bersedia bertugas ditempatkan sampai ke pelosok daerah terpencil, tidak hanya di perkotaan saja,” kata Eka.
Selain itu, untuk mendidik dan mencetak seorang tenaga medis, baik dokter maupun tenaga kesehatan, dinilainya tidak cukup hanya dengan mendirikan Fakultas Kedokteran sebanyak-banyaknya, seperti mendirikan sebuah pabrik atau mal.
Alasannya, mendidik tenaga medis atau tenaga kesehatan itu harus mempelajari fisiologi dan patologi manusia sebagai makhluk hidup secara keseluruhan, termasuk juga menguasai sosio kultur kemasyarakatan.
Menurut Eka, Prabowo yang selama ini dikenal sebagai prajurit disiplin dan profesional akan memilih pembantu-pembantunya yang profesional dengan keahlian di bidangnya masing-masing tanpa terbelenggu oleh kepentingan kelompok atau golongan tertentu.
“Tapi membawa kepentingan nasional bangsa sehingga kemajuan kesejahteraan negeri tercinta ini akan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat dalam lima tahun ke depan,” ujarnya.
Sejauh ini, menurut Eka, IDI tidak dilibatkan dalam penyaringan calon Menteri Kesehatan. Jabatan itu sekarang ditangan Budi Gunadi Sadikin, lulusan bidang fisika nuklir dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang pernah berkarir antara lain di perusahaan global dan perbankan. [wip]