(IslamToday ID) – Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Putu Rahwidhiyasa, mengungkapkan, bahwa KNEKS telah menyiapkan beberapa langkah strategis, demi mendongkrak Ekspor Produk Halal Indonesia.
“Langkah-langkah strategi itu, sejalan dengan rencana pemerintah yang tertuang dalam RPJPN (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional) dan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2025-2029,” tutur Putu usai acara Talkshow Ekspor Produk Halal Indonesia di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Jumat (20/12/2024).
Ia menyampaikan, langkah-langkah tersebut setidaknya terbagi dalam 4 bidang. Pertama, pembukaan pasar dengan bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu).
“Tentunya kita bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri, perwakilan kita diluar negeri, itukan bisa jadi bagian yang memperkaya diskusi, pembukaan pasar mereka juga bisa membantu kita,” kata Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah KNEKS itu.
Dia meyakini, Kemlu dapat bekerja sama untuk membantu membuka pasar sekaligus memberikan informasi, yakni pada negara-negara tertentu, apa saja yang dibutuhkan.
Kemudian yang kedua, penguatan produksi, Putu membeberkan, kemampuan ekspor berkelanjutan menjadi fokus guna konsistensi produk halal bertahan di pasar global.
Menurutnya, upaya ini telah dijalankan Kementerian terkait, seperti Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Mereka punya rumah produksi bersama, jadi UMKM yang akan ekspor, itu nggak harus punya pabrik sendiri, jadi bisa berproduksi di rumah produksi bersama,” jelasnya.
Selanjutnya perihal pembiayaan, Putu menilai, jika bidang ini memiliki tantangan yang memerlukan perhatian semua pihak. Kendati demikian, KNEKS telah menyiapkan langkah konkret demi membiayai produk halal Indonesia.
“Salah satu tools atau alat yang sudah kami jalankan itu namanya bisnis mathcing pembiayaan, pengusaha mengisi profilnya didalam aplikasi nanti akan keluar semacam, informasi maupun arahan sebaiknya mereka menuju kemana, Bank Syariah kah, atau PNM (Permodalan Nasional Madani), Pegadaian dan BMT (Baitul Maal wat Tamwil),” sambung Putu.
Terakhir, kerja sama dengan luar negeri. Dalam hal ini, Putu menyebut, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) telah melakukan kerja sama dengan lembaga luar negeri, dan saat ini progresnya sedang berjalan.
“Itu 4 bidang kami berdasarkan hasil kajian, bersama dengan seluruh kementerian terkait, pengusaha ekspor, yang menjadi fokusnya,” tutupnya.
Diketahui, KNEKS membentuk Kelompok kerja Indonesia Halal Export Incorpoted, dengan melibatkan 12 kementerian dan lembaga, untuk bersinergi mempercepat ekspor produk halal. Selain itu, kelompok kerja tersebut, juga beranggotakan 14 direktur jenderal dan pimpinan lembaga.
Sementara itu, dari pengamatan IslamToday ID di lokasi acara Media briefing dan Talkshow Ekspor Produk Halal Indonesia, tampil sebagai narasumber dalam kegiatan talkshow, antara lain: Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan, Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah KNEKS Putu Rahwidhiyasa, Analis Perdagangan Ahli Muda Badan Kebijakan Perdagangan Kemendag Septika Tri Ardiyanti, dan Ketua Komite Tetap Timur Tengah dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Mohammad Bawazeer.[nnh]