(IslamToday ID) – Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Haikal Hassan atau Babe Haikal, menyatakan, bahwa telah terjadi salah kaprah dalam memahami kata halal di Indonesia.
“Halal bukan hanya tentang agama, bukan hanya untuk Islam saja dan halal sekarang ini sudah jadi tren dunia, halal itu lifestyle,” tutur Babe Haikal via zoom saat acara Talkshow Ekspor Produk Halal Indonesia di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Jumat (20/12/2024).
Ia menyebut, halal sebagai integritas, transparansi, bukan hanya untuk Muslim, tapi halal untuk semua kalangan. Bahkan, pihaknya sudah membuat sebuah lagu berjudul ‘halal lifestyle‘ yang mengartikan halal untuk semua orang.
Babe Haikal mengungkapkan, di dalam ayat Al Qur’an pun disebutkan wahai manusia, bukan hanya untuk orang-orang beriman, yakni perintah untuk memakan makanan yang halal dan baik.
“Berangkat dari sini, kita mesti perbaiki bahwa ‘halal’ yang kita sedang progress ini harus dinyatakan halal, dan negara kita makanya mengakui suatu badan yaitu, yang saya bawahi Badan Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal (BPJPH),” ungkapnya.
Ia juga menambahkan, bahwa nantinya BPJPH akan bertransformasi menjadi satu atap, menjadi badan halal di dunia.
“Kalau kita ingin tertib dalam mendefinisikan halal dan mendaftarkan diantara 14 juta pelaku usaha ini, maka kita akan melejit mengalahkan semua, saya memberikan jaminan kepada anda,” kata Kepala BPJPH itu.
Babe Haikal mengatakan, dari 14 juta pelaku usaha dan 100 juta produk, dari data yang dimiliki oleh BPJPH, baru 5 juta lebih yang mendapatkan sertifikasi produk halal. Akan tetapi, jika semua pelaku usaha tertib dalam mendukung dan mendaftarkan produknya agar mendapatkan sertifikasi halal.
“Kita akan mengalahkan Amerika Serikat yang nomor dua dunia (ekspor produk halal), dan kita akan mengalahkan China yang nomor satu dunia itu,” ujar Babe Haikal.
Selain itu, kata dia, bahwa pentingnya ada komitmen dari seluruh pelaku usaha di Indonesia, untuk mengakselerasi pengembangan produk halal, agar bisa meningkatkan daya saing global.
“Indonesia harus bergerak lebih giat dalam sertifikasi halal, agar produk kita dapat bersaing dengan negara lain. Bahkan Korea Selatan menargetkan seluruh produk keluarannya halal pada 2026. Ini menjadi tantangan besar bagi kita,” jelasnya.
Ia juga menyoroti, urgensi menjadikan halal sebagai identitas utama produk dalam negeri, mengingat Indonesia adalah negara dengan populasi muslim terbesar di dunia.
“Pemerintah optimistis langkah strategis ini dapat mendongkrak pertumbuhan ekspor produk halal secara signifikan. Dengan sumber daya melimpah dan pasar global yang terus berkembang, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pusat industri halal dunia di masa depan,” pungkas Babe Haikal.[nnh]