(IslamToday ID) – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, mengatakan bahwa stok pangan menjelang hari Natal dan Tahun Baru (Nataru) masih dalam kondisi baik dan tercukupi.
“Alhamdulillah, baik-baik aja, stoknya baik, harganya baik, tersedia,” tutur Arief usai acara peresmian program Every Purchase is Cheap (EPIC) Sale, di Alam Sutera, Tangerang, Ahad (22/12/2024).
Ia mengungkapkan, bahwa dirinya sebagai Kepala Bapanas, harus mampu mengatur dan menjaga stok barang, baik pada musim hujan maupun kemarau, dan di saat musim panen ataupun tidak.
“Jadi semuanya bahan-bahan strategis Bapokting (Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting) alhamdulillah baik (stoknya). Kalo ada naik sedikit (harganya) itu masih dalam batas kewajaran,” ungkap Kepala Bapanas itu.
Arief menjelaskan, untuk jenis beras khusus berbeda, nantinya akan didiskusikan kembali apakah terkena PPN 12 persen atau tidak. Ia menyebut, perihal komoditas yang menjadi tanggung jawab Bapanas, maka tidak akan terkena PPN 12 persen.
“Kalo beras medium, premium, daging ruminansia (berasal dari sapi atau kerbau), kedelai, bawang merah, bawang putih, dan cabe, semuanya gak ada (terkena) PPN (12%). Tadi kan Pak Menko (Airlangga Hartarto) bilang, semua (komoditas) yang dikelola badan pangan gak ada PPN,” jelasnya.
Selain itu, kata dia, untuk beras bantuan sosial (Bansos) 10 kg, nanti akan diberikan kepada 16 juta orang penerima, dan akan berjalan selama 2 bulan, sehingga, beras bansos yang dibutuhkan berjumlah 320 ribu ton.
Kemudian, untuk Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) di bulan Januari dan Februari, masing-masing 150 ribu ton beras akan tersedia, dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat.
“Penerima (beras Bansos) jumlahnya menurun, karena dilihat dari data angka kemiskinan yang turun beberapa persen, nanti kalo data seperti itu kan ada kementerian lain, yah, yang memang itu (bertanggung jawab untuk mendata statistiknya),” tutup Arief.
Dalam pantauan IslamToday ID di tempat, acara peresmian program EPIC Sale tersebut, dihadiri oleh beberapa tokoh penting, antara lain: Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi, dan Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Provinsi Jakarta Sholihin.[nnh]