(IslamToday ID) – Ketua PBNU Yenny Wahid mengaku tak setuju dengan adanya Musyawarah Luar Biasa (MLB) NU yang diinisiasi sejumlah kader di daerah. Menurutnya, NU sudah cukup mengalaminya sekali pada era Gus Dur, ketika eks Ketua Umum PBNU itu nyaris digulingkan.
Adapun, ketika itu Gus Dur hampir dikudeta melalui Muktamar Cipasung pada 1994 yang disponsori rezim Orde Baru.
“Cukup terjadi sekali pada Gus Dur. Jangan diulangi lagi. Masa nggak belajar juga sih?” kata Yenny, dikutip dari Kompas, Senin (23/12/2024).
Kegiatan pra MLB NU sendiri sudah mulai berlangsung sejak 17 Desember lalu. Ia pun meminta bila ada persoalan di tubuh NU, maka para kiai sepuh perlu mengumpulkan para elite organisasi tersebut untuk duduk bersama-sama dan menyelesaikan persoalan yang ada.
“Kalau ada aspirasi, ada masalah di NU, duduk bersama. Ayo minta kiai-kiai sepuh untuk mengumpulkan semua tokoh elite-elite NU,” ujar Yenny.
“Mau yang ada di NU, mau yang ada di Banom (badan otonom), mau yang ada di politik, NU itu bukan organisasi politik. Kalau mau yang luar biasa-luar biasa itu tempatnya di organisasi politik. Jadi di NU nggak usah ada MLB-MLB-an. Itu posisi saya,” tegasnya.
Yenny menambahkan, jika terdapat MLB dan muncul kesan dualisme, maka yang akan menjadi korban adalah para pengurus di tingkat ranting, cabang, dan pengurus wilayah.
“Bingung semua. Kalau melihat elitenya berantem kayak begini. Dan ini memberikan teladan yang tidak baik, memberikan contoh yang tidak baik, bahwa posisi di NU harus diperjuangkan sampai mati-matian sampai saling menjatuhkan, sampai harus melakukan upaya-upaya kudeta,” jelas putri Gus Dur itu.
Ia pun menegaskan bahwa upaya-upaya semacam ini jangan sampai terjadi lagi. [wip]