(IslamToday ID) – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menanggapi ramainya pemberitaan soal Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang meninggalkan ruangan saat Presiden Prabowo Subianto berpidato dalam KTT D-8 di Kairo, Mesir pada Kamis (19/12/2024).
Juru Bicara Kemenlu Roy Soemirat mengatakan, hal tersebut adalah sesuatu yang lumrah ketika para ketua delegasi melakukan banyak pertemuan paralel pada saat pertemuan internasional, salah satunya melakukan pertemuan bilateral dengan ketua delegasi lain di ruangan yang berbeda.
“Jadi sifat keluar masuk ruangan meeting adalah hal yang lumrah untuk meeting internasional (termasuk di forum PBB),” kata Roy dalam keterangan tertulis, dikutip dari Kompas, Senin (23/12/2024).
Ia mengatakan, delegasi Indonesia tidak dapat memberikan komentar terhadap jadwal ketua delegasi negara lain yang kemungkinan tidak dapat hadir sepenuhnya pada saat Presiden Prabowo berpidato.
Meski demikian, Kemenlu memastikan Prabowo berkesempatan untuk melakukan pertemuan singkat dengan seluruh ketua delegasi lain menjelang dan setelah KTT, termasuk dengan Presiden Turki.
“Khusus dengan Presiden Turki, dapat disampaikan bahwa kedua pemimpin melakukan pertemuan dalam situasi yang sangat bersahabat, termasuk pada saat duduk berdekatan pada acara luncheon yang diselenggarakan setelah berakhirnya KTT,” jelasnya.
Dikutip dari Kompas.id, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersama sejumlah delegasi lain keluar ruangan saat Prabowo berpidato pada Kamis (19/12/2024) di KTT D-8. Erdogan berlalu dan keluar dari ruangan melewati Prabowo dari belakang.
Dari rekaman video yang disiarkan berbagai media, beberapa delegasi dari negara lain juga keluar ruangan. Dalam KTT ke-11 Developing Eight (D-8) di Kairo, Mesir, Prabowo menyerukan persatuan di antara negara-negara mayoritas muslim.
Terlebih, populasi muslim di dunia berjumlah 2 miliar orang atau sekitar 25 persen dari jumlah penduduk dunia. Ia menegaskan pentingnya kerja sama erat dan satu suara di tengah situasi yang memperlihatkan adanya konflik internal di banyak negara muslim.
“Kita harus bekerja untuk memiliki kerja sama yang erat di antara kita. Kita harus bekerja untuk memiliki satu suara dan tidak terpecah belah,” ujar Prabowo pada sesi khusus KTT ke-11 D-8 di Istana Kepresidenan New Administrative Capital, Kairo, Mesir, Kamis (19/12/2024) waktu setempat. [wip]