(IslamToday ID) – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Free Palestine Network (FPN), Furqan AMC, mendukung penuh sikap tegas Presiden Prabowo Subianto di KTT Ke-11 Developing Eight (D-8) di Mesir (19/12) lalu, yang menyerukan persatuan melawan imperialisme global.
“Pernyataan Presiden Prabowo di KTT D-8 di Mesir menunjukkan sikap tegas terhadap Imperialisme yang telah mengeksploitasi bangsa-bangsa muslim dengan devide et impera, mengadu domba satu sama lain,” ungkap Furqan melalui keterangan tertulis kepada ITD News di Jakarta, Senin (23/12/204).
Furqan menilai, pernyataan Prabowo sangat keras dan progresif. Prabowo mengembalikan track Indonesia ke jalurnya, sebagai bangsa yang mempelopori perlawanan terhadap imperialisme global. Bahkan, kata dia, Prabowo dengan gamblang mengatakan, ummat muslim yang berjumlah 25 persen dari populasi dunia tidak pernah dihormati dan dihargai,.
“Bahkan Prabowo menyebut Hak Asasi Manusia (HAM) tidak berlaku untuk umat Muslim,” ucap Sekjen FPN itu.
Dia berpendapat, seruan untuk bersatu menghadapi politik pecah belah Imperialisme sudah sangat tepat, karena persatuan harus digemakan, diupayakan, dirajut, dirawat dan dipupuk terus menerus di antara bangsa-bangsa selatan yang sesungguhnya memiliki sumber daya alam yang sangat berlimpah tapi dieksploitasi ratusan tahun oleh imperialisme.
Lebih lanjut Furqan menyebut, Indonesia akan kembali memainkan peran kepemimpinan di kancah internasional sebagaimana Bung Karno telah mempeloporinya dengan Konferensi Asia Afrika yang telah menciptakan gelombang kemerdakaan bagi bangsa-bangsa Asia, Afrika, bahkan juga bangsa-bangsa Amerika Latin.
Selain Furqan, Ketua Dewan Pakar FPN Dina Yuliati juga mengapresiasi pernyatan Prabowo pada pertemuan D-8, yang mengutuk pelanggaran keterlaluan terhadap hukum internasional yang terang-terangan dan mencolok, serta begitu banyak resolusi PBB yang tidak diindahkan oleh negara-negara Imperialisme.
Dina mencontokan, salah satu resolusi yang dilanggar oleh Israel bahkan tanpa sanksi dari PBB, yakni Resolusi Dewan Keamanan PBB 2334 tahun 2016, yang mendesak Israel menghentikan pembangunan permukiman Zionis di Tepi Barat dan Jerusalem timur.
“Pernyatan Prabowo bahwa Indonesia akan selalu mendukung Palestina, Libanon dan Suriah menghadapi imperialisme global perlu kita kawal sepenuhnya,” Tutur pakar Asia Barat/Timur Tengah Universitas Padjadjaran itu. [amp]