(IslamToday ID) – Sekjen PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul merespons latar belakang adanya Muktamar Luar Biasa (MLB) NU yang disebut karena Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) tidak menjalankan AD/ART. Ia pun mempertanyakan maksud tudingan tersebut.
Ia meminta pihak yang menuduh mesti menjelaskan ketentuan apa yang mereka anggap tidak dijalankan oleh Gus Yahya.
“Yang mana (yang tidak dijalankan?) Harus perinci dong, tidak boleh hanya tidak menjalankan AD/ART, AD/ART yang mana? Kan harus dirinci? Enggak boleh menuduh saja,” kata Gus Ipul, dikutip dari Kompas, Sabtu (28/12/2024).
Ia lantas menegaskan bahwa tidak setiap orang bisa menggelar MLB. Menurutnya, MLB bisa digelar jika mendapatkan dukungan dari 50 persen suara pengurus NU, baik di tingkat wilayah maupun tingkat cabang. Selain itu, MLB juga hanya bisa digelar oleh PBNU.
“Saya sudah sering sampaikan ya, MLB itu diusulkan oleh 50 persen pemilik suara, baik wilayah maupun cabang, dan penyelenggaranya adalah PBNU,” jelas Gus Ipul.
“Pengurus cabang itu mereka yang dilantik, mereka yang dibaiat, jadi tidak setiap orang bisa memutuskan Muktabar Luar Biasa,” tambahnya.
Gus Ipul juga menantang panitia MLB untuk mengungkap tokoh kultural NU yang diklaim mendukung pelaksanaan MLB NU.
“Ya boleh saja (dapat dukungan), kultural NU boleh, kalau ada, kita pingin tahu juga siapa, kan harus dimunculkan,” katanya.
Gus Ipul menegaskan tidak pernah ada MLB di tubuh organisasi PBNU. Ia bilang, perbedaan pendapat yang pernah terjadi di NU pada tahun 1984 diselesaikan melalui muktamar.
“Karena ndak ada MLB, lihat sejarahnya, ndak ada, tahun 84 juga ada perbedaan pendapat, penyelesaiannya satu muktamar,” pungkasnya. [wip]