(IslamToday ID) – Dewan Masjid Indonesia (DMI) akan segera membangun 10 masjid semi permanen di Jalur Gaza, Palestina. Pembangunan tersebut ditargetkan selesai pada awal Ramadan 1446 H/2025 M ini.
“Sudah siap dengan memanfaatkan dana yang sudah ada, yakni untuk 10 masjid segera kami bangun di Gaza,” kata Ketua DMI Jusuf Kalla (JK) di kantor DMI Pusat, Jalan Matraman Raya, Jakarta, dikutip dari Law-Justice, Selasa (28/1/2025).
DMI saat ini sudah mengerahkan tim asistensi bersama sejumlah perwakilan organisasi Islam lainnya ke Gaza untuk menyukseskan pembangunan masjid tersebut.
Adapun konstruksi masjid semi permanen tersebut sama dengan masjid darurat yang dibangun DMI untuk korban bencana alam yakni masjid itu aman, kokoh, dan nyaman untuk digunakan.
Untuk itu, JK merasa optimistis masyarakat Gaza sudah bisa menggunakan 10 masjid yang mereka bangun itu untuk beribadah pada bulan suci Ramadhan mendatang, pasca gencatan senjata dengan militer Israel yang baru-baru ini tercapai.
JK menambahkan, pihaknya mengharapkan dukungan dari masyarakat khususnya para pengurus masjid di Indonesia dengan menyisihkan dana infak/shodaqoh sekitar 5-10 persen untuk membangun lebih banyak masjid di zona konflik di Palestina.
DMI memperkirakan setidaknya membutuhkan dana Rp30-40 miliar untuk menyelesaikan target pembangunan sebanyak 100 masjid semi permanen itu.
Hal ini sebagaimana permintaan dari pemerintah Palestina kepada DMI bahwa masjid menjadi kebutuhan mendesak di Gaza.
Menurut JK, kondisi mereka sangat prihatin, di mana selain rumah dan fasilitas umum juga ada total 1.000 masjid di Gaza yang hancur akibat konflik lebih kurang 15 bulan terakhir itu.
“Jika nanti kondisi di sana sudah benar kondusif dan sudah tercapai damai, maka masjid-masjid bantuan kita tersebut akan dibangun menjadi permanen, ini harapan kami,” pungkasnya.
Sementara itu, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengapresiasi niat baik DMI membangun masjid di Gaza tersebut.
“Saya salut kalau ada yang ingin berpartisipasi untuk mendirikan masjid-masjid yang sudah hancur di situ. Itulah gairah keislaman kita kalau memang ada yang berpartisipasi. Saya kira pahalanya bukan saja di dunia, tetapi juga nanti di akhirat,” kata Nasaruddin, Senin (27/1/2025), dikutip dari Detik.
Di sisi lain, ia mengatakan bahwa membangun sebuah rumah ibadah merupakan hak asasi seluruh umat beragama. Setiap umat beragama juga membutuhkan rumah ibadah untuk berdoa.
“Membangun rumah ibadah itu hak asasi setiap umat beragama di manapun juga. Kalau di sana Palestina membutuhkan masjid, itu hak asasinya juga orang untuk menyumbang. Jadi membangun masjid itu bisa pribadi, bisa juga organisasi,” ujar Nazaruddin. [wip]