(IslamToday ID) – Wakil Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), Dhimas Waffa Al Muhammad, menanggapi tren media sosial #KaburAjaDulu yang ramai diperbincangkan.
Menurutnya, tagar tersebut mencerminkan ketidakpercayaan generasi muda terhadap pemerintah dalam menjamin kesejahteraan rakyat.
“#KaburAjaDulu adalah bentuk keresahan mendalam dari generasi muda terhadap para penyelenggara negara yang gagal menjamin kesejahteraan. Tagar ini menjadi simbol perlawanan atas kebijakan yang justru merugikan masyarakat,” ujar Dhimas dalam keterangan tertulis dikutip dari website NU Online, Ahad (23/2/2025).
Ia menilai, bahwa keputusan dan kebijakan pemerintah lebih banyak menguntungkan segelintir pihak serta digunakan untuk melanggengkan kekuasaan kelompok tertentu. Akibatnya, kekayaan Indonesia tidak dapat dinikmati secara merata oleh seluruh rakyat.
“Mau mewujudkan kesejahteraan dari mana? Selama ini, kebijakan yang diambil pemerintah lebih condong untuk mempertahankan kekuasaan. Janji-janji kampanye pun belum terealisasi, tapi justru sudah sibuk memikirkan Pemilu 2029, koalisi permanen, dan persiapan pencalonan presiden. Semua itu sangat jauh dari keberpihakan kepada rakyat,” ungkapnya.
Sebagai bagian dari generasi muda, Dhimas menekankan, bahwa #KaburAjaDulu seharusnya menjadi peringatan bagi pemerintah agar benar-benar bekerja untuk kepentingan masyarakat. Jika kepercayaan publik terhadap pemerintah terus menurun, maka gelombang perlawanan melalui media sosial maupun aksi demonstrasi akan terus terjadi.
“Perlawanan terhadap kebijakan yang merugikan rakyat akan terus berlangsung, baik di media sosial maupun melalui aksi turun ke jalan. Hari ini, mahasiswa sudah bergerak, menyuarakan aspirasi dan membela rakyat. Jadi, pemerintah sebenarnya ingin menyejahterakan rakyat yang mana? Jangan-jangan hanya rakyat dari kelompoknya sendiri,” tutupnya.[nnh]