(IslamToday ID) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengingatkan para kepala daerah bahwa legitimasi sebagai pemimpin daerah didapat dari suara rakyat, bukan karena dipilih partai politik. Hal itu disampaikan Tito saat kegiatan retret di Akmil, Magelang, Jawa Tengah, Ahad (23/2/2025).
Tito menegaskan, partai politik hanya kendaraan semata. Sedangkan yang memberikan jabatan kepala daerah adalah rakyat yang memilih.
“Saya sudah sampaikan tadi siang, partai itu hanya kendaraan. Partai memberikan blessing untuk maju. Tapi ketika menjadi kepala daerah, bukan karena dipilih oleh partainya, tapi dipilih oleh rakyatnya,” kata Tito, dikutip dari Kompas, Senin (24/2/2025).
Ia juga menyinggung puluhan kepala daerah kader PDIP yang tidak ikut retreat. Ia mengatakan, ada 51 kepala daerah kader PDIP yang ikut retret pada hari pertama.
Menurutnya, para kepala daerah itu sadar kegiatan ini baik untuk menjalankan amanat yang diberikan masyarakat di daerah mereka.
“Karena mereka menyadari bahwa ini adalah program dari pemerintah dan ini berguna untuk mereka sendiri. Dan mereka tahu bahwa ini adalah pada saat memilih kan yang memilih rakyat, tanggung jawabannya adalah kepada rakyat utamanya,” ungkapnya.
Tito mengklaim, retret kepala daerah adalah program yang diberikan pemerintah pusat untuk menyejahterakan rakyat.
Meskipun kegiatan retret sudah berjalan tiga hari, Tito mengaku akan tetap menerima para kepala daerah dari PDIP yang ingin menyusul bergabung menjadi peserta.
“Saya tahu dalam beberapa waktu ini akan ada lagi yang akan bergabung. Saya enggak akan sebutkan jumlahnya bergabung. Silakan, kita welcome masuk,” ungkapnya.
Namun, Tito menegaskan akan dilakukan penilaian berbeda kepada kepala daerah yang mengikuti retret sejak hari pertama, dengan yang mengikuti retret di tengah perjalanan.
Sebab, katanya, dalam pembobotan sisi kehadiran dijelaskan peserta harus menghadiri paling sedikit 90 persen kegiatan retret.
“Ya, kita akan bedakan dengan sertifikatnya. Yang 90 persen sertifikatnya lulus. Yang datang di tengah-tengah, kita berikan sertifikat, telah mengikuti. Telah mengikuti saja, enggak ada kata-kata lulusnya,” imbuhnya. [wip]