(IslamToday ID) – Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya Irvansyah mengatakan, lembaganya masih kekurangan sumber daya alutsista (senjata) hingga jumlah personel. Kondisi itu, kata dia, membuat Bakamla belum optimal menjadi representasi coast guard dari Indonesia.
“Bakamla yang saat ini menjadi koordinator patroli bersama dan representasi coast guard Indonesia masih belum maksimal dikarenakan keterbatasan sumber daya,” ucap Irvansyah saat rapat dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/3/2025).
Irvansyah mengatakan, saat ini personel Bakamla hanya sekitar 1.300-an orang. Jumlah itu, kata dia, tersebar untuk personel di kantor pusat, daerah, hingga yang berpatroli di laut dengan kapal.
Sementara itu, ia menjelaskan, secara kelengkapan peralatan saat ini, Bakamla hanya memiliki 1 kapal berukuran 110 meter, 3 kapal berukuran 80 meter, 3 kapal berukuran 48 meter, dan puluhan unit kapal kecil. Hal itu, kata dia, belum ideal untuk menjadi coast guard.
Irvansyah mengatakan, perlu ada regulasi yang lebih komprehensif tentang keamanan laut di Indonesia. Ia berharap pemerintah bersama DPR bisa segera menerbitkan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Keamanan Laut yang sejak lama sudah dibahas.
Karena, kata Irvansyah, selain memperkuat kapasitas Bakamla, RUU Keamanan Laut juga dinilai bisa menghindari tumpang tindih dalam aspek keamanan laut.
Dikesempatan yang sama, Anggota Komisi I DPR RI Okta Kumala Dewi mengatakan, setidaknya ada 13 instansi pemerintah dengan kewenangan peraturan keamanan laut. Ia menilai Rancangan Undang-Undang Keamanan Laut bisa menjadi solusi persoalan tersebut.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, potensi perairan Indonesia yang besar sejauh ini tidak dibarengi dengan kapasitas keamanan laut yang memadai. Dia menyoroti minimnya sumber daya, baik berupa alutsista, personel, hingga anggaran untuk keamanan laut.
Di sisi lain, kata dia, ancaman di laut juga semakin kompleks. Selain permasalah kedaulatan territorial, menurutnya potensi penyelundupan barang ilegal, terorisme, hingga perubahan iklim juga menjadi tantangan. [nfl]