(IslamToday ID) – Komisi VI DPR RI menyoroti kinerja Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso yang belum mampu menurunkan harga minyak goreng Minyakita karena saat ini harganya masih tergolong tinggi jauh di atas harga eceran tertinggi (HET). Dalam ketentuan HET pemerintah, harga Minyakita di angka Rp15.700, namun di lapangan harganya di atas Rp17.000.
Anggota Komisi VI DPR RI Nasril Bahar meminta Mendag segera menjalankan fungsinya, termasuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam menjamin kesediaan.
“Apa ketersediaan Minyakita di tengah pasar cukup? Peran pemerintah di mana? Harusnya dalam pengendalian menyediakan kesediaan dan jaga kualitas mutu ketika diedarkan. Menteri ngga sendiri, dibantu oleh kepala daerah ada 38 kepala Pemda di provinsi, Kemendag bersama satgas Polri, 4 balai pengawasan tertib niaga, apa sudah tepat distribusi dan tepat sasaran? sehingga tidak menimbulkan perselisihan,” ucap Nasril Bahar saat Rapat Kerja Komisi VI DPR RI dengan Mendag di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (3/3/2025).
Salah satu masalah, kata dia, ialah persoalan distribusi kepada masyarakat dan memastikan barang tersebut bisa tiba di masyarakat. Nasril bahkan mengendus ada peran mafia minyak.
“Jadi kunci distribusi, peran distribusi di D1 D2, perintah ke produsen penghasil minyak, apa disini mafianya atau bagian terafiliasi produsen? isu yang beredar D1 terafiliasi produsen, bahkan kami dengar yang seharusnya D1 pengawasan, justru dia jual curah dengan berbeda, sehingga terjadi kelangkaan, dampaknya ketika lebaran terjadi kenaikan harga,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Golkar Mulan Jameela juga mempertanyakan langkah pemerintah yang kecolongan akibat harga Minyakita yang terus melambung.
“Terkait harga minyak goreng Minyakita berdasarkan data yang ada, Bulog memperoleh pasokan Minyakita produsen Rp13.500 per liter, distribusikan Rp14.500 per liter ke pengecer, sementara konsumen ditetapkan Rp 15.700/liter, data yang saya liat di lapangan Rp 17.200/liter, ini lumayan jauh gimana sikap kejadian ini?” tanya Mulan.
Sementara itu, anggota dari Fraksi PDIP Mufti Anam juga menyampaikan keresahan dari warga di daerah pemilihannya yang khawatir harga bahan pokok naik, termasuk minyak goreng.
“Rakyat kami di dapil deg-degan tiap mau puasa, rakyat risau karena kebiasaan bulan puasa komoditas naik, kerisauan kami mulai terjawab dengan stabilitas harga, cuma setelah kami amati ternyata stabil, tapi stabil di atas HET, contoh Minyakita Rp 17.200/liter, padahal HET yang ditetapkan 9 bulan lalu Rp 15.700/liter,” ungkapnya. [nfl]