(IslamToday ID) – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi mengaku sudah menggandeng sembilan perusahaan untuk menampung ribuan pekerja PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang terkena PHK.
Menurut Luthfi, upaya itu dilakukan untuk menghindari gejolak sosial yang timbul setelah perusahaan tekstil terbesar di Indonesia tersebut bangkrut dan harus melakukan PHK.
“Kita mengupayakan mereka (buruh Sritex) untuk bekerja kembali dengan merangkul, ada sembilan perusahaan. Ada perusahaan garmen, ada perusahaan sepatu, perusahaan rokok,” kata Luthfi, dikutip dari Republika, Selasa (4/3/2025).
Ia menambahkan, dinas-dinas terkait di Pemprov Jateng bakal menggelar rapat dengan manajemen dari sembilan perusahaan tersebut. “HRD-nya akan rapat dengan dinas kita agar mereka (buruh Sritex) bisa ditampung. Kemarin informasi awal mereka menyanggupi, yang penting usianya tidak lebih dari 45 (tahun),” ucapnya.
Sementara, bagi para eks pekerja Sritex yang lebih memilih berwiraswasta pasca di-PHK, Luthfi mengatakan akan memfasilitasi mereka melalui Balai Latihan Kerja (BLK). “BLK-nya sudah ada. Tinggal programnya yang diselaraskan. Mereka yang punya wirausaha kita masukkan ke situ untuk bisa berwirausaha,” ungkapnya.
Luthfi menambahkan, Pemprov Jateng juga akan membantu para pekerja Sritex yang terkena PHK terpenuhi hak-haknya.
“Kepala Dinas Tenaga Kerja kita sudah ke Jakarta agar haknya mereka terpenuhi, terutama Jaminan Hari Tua (JHT), jaminan pemutusan kerja, kita maksimalkan, kita upayakan, harus bisa dibayarkan sebelum Lebaran. Kewajibannya kan BPJS Jakarta, (tapi) kita membantu,” kata Luthfi.
Terkait pemenuhan hak para pekerja Sritex yang terkena PHK, Pemprov Jateng juga menjalin koordinasi dengan tim kurator. “Hak mereka untuk THR, pesangon, kita koordinasi dengan kurator. Harus kita komunikasikan sehingga mereka terpenuhi,” ujar Luthfi.
“Pemprov sifatnya membantu, agar tidak terjadi dampak sosial (akibat PHK). Harus kita bantu betul,” lanjutnya. [wip]