(IslamToday ID) – Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) menggelar Seminar Nasional bertajuk ‘Mewujudkan Pelayanan Polri yang Responsif dan Berorientasi pada Harapan Masyarakat dalam Menghadapi Tantangan Era 4.0 dan Transformasi Digital’. Seminar tersebut diselenggarakan di Auditorium Mutiara STIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Seminar tersebut diikuti 800 lebih peserta yang bertujuan untuk mengeksplorasi strategi peningkatan pelayanan kepolisian yang cepat, transparan, dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat.
Ketua STIK Irjen Dadang Hartanto mengatakan, evaluasi terhadap sistem manajemen Polri penting dilakukan guna meningkatkan kepercayaan dan kepuasan publik.
“Seminar ini bertujuan selain untuk pembelajaran, juga akan memberikan masukan kepada organisasi Polri terkait dengan hal-hal yang perlu diperbaiki, dibenahi. Tentu semuanya mengharapkan bahwa polisi akan menjadi kepolisian yang memberikan pelayanan yang excellent,” kata Irjen Dadang Hartanto di Auditorium Mutiara STIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (17/3/2025).
Acara tersebut dibuka oleh Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Wamen PAN-RB), Komjen (Purn) Purwadi Arianto. Mantan Polri berpangkat jenderal bintang tiga itu menyoroti pentingnya reformasi birokrasi berbasis digitalisasi dan meritokrasi dalam mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik.
Berdasarkan pantauan ITD News di lokasi, selain Purwadi, hadir pula sebagai pembicara dalam seminar tersebut Dokter Vita Mayastinasari selaku Pakar Manajemen SDM STIK); Neneng Goenadi, selaku Country Managing Director Grab Indonesia); dan Komjen Pol Nakanishi Akira, selaku JICA Program Manager. Para narasumber itu membagikan strategi dan praktik terbaik atau pedoman dari sektor swasta dan kepolisian internasional.
Seminar tersebut juga menampilkan hasil penelitian mahasiswa STIK angkatan ke-82 ihwal dinamika pelaporan kejahatan dan pentingnya pendekatan empati dalam praktik pemolisian. Kemudian, hasil diskusi akan dirumuskan menjadi rekomendasi kebijakan untuk peningkatan pelayanan publik Polri, termasuk optimalisasi sistem pengaduan dan peningkatan respons terhadap laporan masyarakat.
Ketua STIK berharap, hasil seminar tersebut dapat menjadi pijakan penting bagi reformasi kepolisian, meningkatkan responsivitas Polri, serta mengembalikan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian Indonesia. [nfl]