(IslamToday ID) – Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri, Irjen Dadang Hartanto mengungkapkan, sebanyak 47,4 persen masyarakat enggan melaporkan permasalahan kepada Polri. Temuan tersebut, kata dia, berasal dari survei yang dilakukan oleh Posko Presisi, meskipun Dadang tidak menyebutkan periode survei tersebut atau persentase masyarakat yang telah melaporkan ke polisi.
“Sebagaimana kita ketahui, dari hasil survei oleh Posko Presisi, masyarakat masih banyak yang enggan untuk melapor kepada Polri, kurang lebih 47,4 persen. Ini merupakan fenomena yang harus kita tangkap dan pelajari,” ucap Dadang saat diwawancarai di STIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (17/3/2025).
Dia juga menyoroti munculnya berbagai tagar di media sosial seperti “Percuma Lapor Polisi” dan “No Viral No Justice”, yang menurutnya mencerminkan pandangan masyarakat terhadap pelayanan kepolisian.
“Kalau kita lihat saat ini, pelayanan kepolisian dihadapkan dengan kondisi masyarakat yang menginginkan pelayanan yang semakin tinggi, cepat, dan berkualitas. Masyarakat saat ini memiliki pandangan yang kritis dalam melihat pelayanan kepolisian,” kata Dadang.
Dadang menilai, bahwa ada banyak tuntutan dan harapan masyarakat terhadap pelayanan kepolisian. Ia juga menyadari tantangan yang dihadapi oleh Polri di era informasi dan teknologi yang semakin luas.
“Tantangan era 4.0 transformasi digital ini semakin akuntabel dan transparan dilihat oleh berbagai pihak. Sementara dalam satu sisi kita lihat dalam melaksanakan pelayanan kta dihadapkan dengan kejatahan yang semakin canggih, semakin bervariasi dengan modus operandi yang semakin luar biasa untuk dapat membuktikan bahwa kejahatan itu dapat diselesaikan dengan cepat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dadang mengungkapkan, Polri juga menghadapi berbagai keterbatasan internal, termasuk jumlah sumber daya manusia (SDM) yang masih perlu diperbaiki dari segi kuantitas.
“Praktik-praktik kepolisian dan SDM kita perlu ditata kembali agar berorientasi pada layanan terbaik,” ungkapnya.
Dadang sendiri menjadikan hasil survei tersebut sebagai masukan bagi institusi Polri dalam meningkatkan pelayanan masyarakat. Salah satu masukan yang diterima dalam seminar tersebut adalah penerapan pelayanan berbasis teknologi.
“Saya pikir ini menjadi masukan bagi kita untuk mempelajari fenomena ini. Mengapa hal ini bisa terjadi? Salah satu masukannya adalah pelayanan yang berbasis teknologi,” tutup Ketua STIK itu. [nfl]