(IslamToday ID) – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mendorong jama’ah haji Indonesia berikhtiar atau berupaya agar menjadi haji mabrur. Karena kata Menag Nasaruddin, predikat haji mabrur merupakan yang didambakan oleh seluruh jama’ah haji seluruh dunia.
“Haji mabrur tidak ada balasan kecuali Jannah (surga), pulang dari tanah suci bersih seperti bayi yang baru lahir. Semakin jauh dari dosa maksiat, ibadah sosial semakin nyata, dibanggakan oleh Allah di depan para malaikat,” tutur Menag Nasaruddin dalam keterangan tertulisnya yang diterima IslamToday ID, Sabtu (19/4/2025).
Menag Nasaruddin mengatakan, ibadah haji tersebut luar biasa, masa tunggunya lama. Namun, kata dia, Nabi Muhammad hanya satu kali berhaji.
“Jangan berambisi untuk berkali-kali naik haji, berikan kesempatan bagi yang lain. Karena Nabi kita Muhammad haji sekali saja,” jelas Menag.
Sementara itu, Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag Hilman Latief menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi amanah Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 yang menekankan pentingnya peningkatan kemandirian jamaah haji dan umrah.
“Ini manasik haji nasional yang pertama kali dilakukan oleh Kemenag. Rancangan kami ada manasik dan jalan kaki nasional,” ucap Hilman Latief dalam sambutannya.
Hilman berharap, melalui manasik haji nasional ini, jama’ah haji Indonesia dapat memiliki pemahaman yang sama ihwal ibadah haji, sehingga tercapai kemandirian jamaah. Kemandirian tersebut, kata dia, diharapkan dapat mendukung ketahanan jemaah haji selama menjalankan ibadah di Tanah Suci.
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen PHU juga menyampaikan perkembangan terkini ihwal proses urusan visa jama’ah haji.
“Saat ini sampai beberapa hari ke depan, Kemenag terus memproses urusan visa jama’ah, yang sampai hari ini sudah mencapai lebih dari 100 ribu jamaah,” ungkapnya.
Manasik haji nasional ini, lanjut Hilman, diharapkan para calon jamaah haji Indonesia dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik, baik secara ilmu maupun fisik, demi kelancaran dan kekhusyukan ibadah haji tahun ini. Haji adalah ibadah istimewa yang membutuhkan persiapan matang. Mengingat sebagian besar jamaah baru pertama kali menunaikan haji, bimbingan manasik menjadi sangat penting.
Tujuannya adalah memastikan ibadah haji berjalan lancar, sesuai rukun, wajib, dan sunnah, serta meraih predikat mabrur. Sebelumnya setiap tahun Pemerintah telah memfasilitasi bimbingan manasik haji bagi lebih dari 200 ribu Indonesia. Manasik ini, biasanya digelar di tiap-tiap daerah. Di Pulau Jawa, jamaah mengikuti delapan kali manasik, enam di antaranya diselenggarakan oleh Kantor Urusan Agama (KUA). Sementara di luar Jawa, jemaah mengikuti sepuluh kali manasik, delapan di antaranya oleh KUA.
Sebagai informasi, tahun ini, bimbingan manasik haji dilakukan serentak secara nasional. Dalam manasik, jama’ah dibekali pengetahuan tentang rangkaian ibadah haji, larangan-larangan, tata cara di pesawat, hingga filosofi haji. Haji bukan sekadar ritual, tetapi juga perjalanan spiritual yang mengandung makna mendalam. [nfl]