(IslamToday ID) – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan, tahap awal pengembangan kawasan Maintenance, Repair & Overhaul (MRO) di Bandara Kertajati, Jawa Barat, akan difokuskan untuk memfasilitasi helikopter.
Ia berharap, kerja sama antara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dengan jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat selaku pengelola bandara dan Garuda Maintenance Facilities (GMF) dapat berjalan secara lancar.
“Kita harapkan akan menjalin kerja sama yang konkret untuk menghadirkan fasilitas MRO, memang tahap pertama untuk rotary wing untuk helikopter, tetapi ke depan harapannya bisa untuk pesawat-pesawat yang lain,” kata Menko AHY saat diwawancarai di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Rabu (23/4/2025).
Menko AHY berharap, pembangunan kawasan MRO dapat menjadi pendorong pengembangan wilayah di Cirebon, Patimban dan sekitarnya untuk menjadi aero city atau kawasan kedirgantaraan.
Ia pun mengungkapkan, adanya potensi ekonomi yang bisa didapatkan dari inisiatif pembangunan di kawasan itu.
“Kontribusi industri kedirgantaraan itu sekitar 4,6 persen terhadap (Produk Domestic Bruto (PDB) nasional. Jadi kalau kita perkuat di situ maka akan memperluas kontribusinya termasuk akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekitar,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menghadiri penandatanganan Perjanjian Induk atau Head of Agreement (HoA) dan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara PT GMF AeroAsia, PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB), dan Kementerian PPN/Bappenas, di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, pada Senin (21/4) kemarin.
“Bandara Kertajati memiliki keunggulan lokasi dan potensi industri yang luar biasa. Pengembangan MRO dan Aerospace Park akan menjadi tonggak penting menuju kemandirian teknis dan peningkatan daya saing industri penerbangan nasional,” ucap Dudy dalam keterangan tertulisnya.
Seiring hadirnya Kertajati Aircraft Maintenance Center (KAMC) seluas 84,2 hektare yang merupakan bagian dari kawasan Kertajati Aerocity seluas 3.480 hektare, Indonesia akan memiliki basis perawatan pesawat terintegrasi yang diharapkan mampu menekan biaya operasional dan meningkatkan efisiensi industri penerbangan.
Penulis: Naufal Faris Mu’adz