(IslamToday ID) – Viral video monolog Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menuai banyak komentar negatif dan gelombang dislike dari netizen.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Iwan Setiawan menilai, respons publik tersebut bukan karena upaya memecah belah, melainkan masih berkaitan erat dengan dinamika Pilpres 2024 lalu.
“Kalau saya melihatnya tidak pada upaya pecah belah atau mengacaukan stabilitas politik,” ujar Iwan kepada IslamToday ID, Kamis (24/4/2025).
Menurutnya, gelombang kritik tersebut dilatari oleh persepsi negatif terhadap Gibran sebagai wakil presiden, yang dianggap belum layak menduduki jabatannya.
“Publik yang berkomentar negatif atau memberi dislike di pidato monolog Gibran itu masih terkait dengan Pilpres kemarin. Dalam hal ini Gibran dianggap sebagai Wapres amatiran, hasil dari mengangkangi dan mengakali konstitusi,” ungkapnya.
Ia menambahkan, persepsi tersebut menjadi tantangan besar yang harus dijawab langsung oleh Gibran melalui kinerja nyata.
Iwan menilai, pembuktian dari Gibran sangat penting untuk menjawab keraguan publik yang selama ini berkembang.
“Gibran harus menunjukkan kualitas dan kemampuan yang mumpuni dalam mengelola negara. Sehingga dengan sendirinya persepsi itu bisa secara periodik menghilang,” tutup Iwan
Sebelumnya, Wapres RI Gibran Rakabuming Raka mengajak generasi muda Indonesia.
Yakni, untuk menjadi pribadi yang gesit, adaptif, dan cerdas dalam menangkap peluang demi memenangkan persaingan global.
“Yang jadi penentu di era kompetisi sekarang bukan siapa yang paling kuat, tapi siapa yang paling cepat belajar, cepat beradaptasi, dan cepat memanfaatkan peluang,” ujar Gibran lewat tayangan video di kanal YouTube “Gibran Rakabuming”, Sabtu (19/4/2025).
Ia pun menekankan, bahwa dinamika ekonomi, geopolitik, dan perubahan iklim menuntut generasi muda untuk terus sigap menghadapi perubahan zaman.[nnh]