(IslamToday ID) – Ketua Umum Partai Masyumi Ahmad Yani, menyatakan, bahwa partainya hadir untuk mengembalikan nilai, etika, dan moral dalam berpolitik yang ia nilai telah rusak parah.
“Bagaimana berpolitik itu mendapatkan nilai, etik, dan moral, yang hari ini kayaknya mulai pudar, bahkan habis sama sekali,” tutur Ahmad Yani dalam acara Halal Bihalal Partai Masyumi di Jakarta, Ahad (27/4/2025).
Kritik Keras Praktik Politik yang Pragmatis & Transaksional
Ahmad Yani mengkritik keras, bahwa praktik politik saat ini terlalu pragmatis dan transaksional.
Ia mengutip almarhum Rizal Ramli, yang pernah menyebut politik Indonesia telah menjadi sangat liberal bahkan kriminal.
“Di tengah-tengah politik yang sangat pragmatis, sangat transaksional, bahkan mencapai politik yang sangat kriminal, kehadiran Partai Masyumi adalah untuk menjawab tantangan-tantangan yang ada,” ungkapnya.
Tantangan Berat Pemerintahan Prabowo Subianto
Ahmad Yani menyoroti, bagaimana pemerintahan Prabowo Subianto harus menghadapi tantangan berat akibat residu pemerintahan sebelumnya.
Ia menilai, warisan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) meninggalkan banyak masalah, khususnya dalam bidang utang negara dan pembangunan infrastruktur.
“Residu yang ditinggalkan rezim Jokowi selama 10 tahun luar biasa, baik dalam konteks utang maupun pembangunan infrastruktur yang tidak tepat sasaran,” kata dia.
Partai Masyumi Ingin Wujudkan Cita-cita Proklamasi
Ahmad Yani menyebut, Partai Masyumi berupaya membangun kembali politik berbasis nilai dan cita-cita bangsa.
Yakni, akan kembali pada kiblat bangsa sebagaimana termuat dalam Pembukaan UUD 1945.
“Kami ingin mewujudkan janji-janji dan cita-cita proklamasi yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 45,” ujar Ketua Umum Partai Masyumi.
Sebagai partai kader, Masyumi saat ini tengah memperkuat konsolidasi internal melalui dua program utama, yakni Latihan Kader Inti Masyumi untuk penguatan ideologi dan Sekolah Politik Masyumi (SPM) untuk pendidikan politik praktis.
“Berpolitik ini sebagai ibadah, berpolitik ini sebagai amanah,” imbuhnya.
Ia juga menambahkan, Partai Masyumi kini telah memiliki jaringan di seluruh 34 provinsi, 411 kabupaten/kota, dan lebih dari 4.000 kecamatan, serta ribuan anggota yang siap untuk memperkuat konsolidasi partai menuju Pemilu.
“Kami menyatakan Partai Masyumi bukan hanya sekadar partai alternatif, tapi representasi dari umat Islam yang ada,” pungkasnya. [nnh]