(IslamToday ID) – Pengamat hukum dan politik Rocky Gerung mengkritik langkah mantan Presiden Jokowi melaporkan sejumlah aktivis yang meragukan keaslian ijazahnya ke Polda Metro Jaya.
Ia menilai pelaporan itu terlambat karena baru dilakukan setelah isu tersebut menimbulkan kegaduhan publik.
“Tidak ada soal jika Jokowi memperkarakan orang yang meragukan ijazahnya. Yang jadi soal adalah mengapa baru sekarang? Setelah ada korban, setelah ada kegaduhan, setelah semua orang dibuat sibuk dengan satu lembar kertas itu?” kata Rocky, dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (1/5/2025).
Ia mengatakan pertanyaan publik terkait keaslian ijazah seharusnya dianggap sebagai bagian dari kontrol warga terhadap kepala negara. Bukan sebagai serangan personal yang masuk dalam ranah hukum pidana.
“Warga negara bertanya, ‘Bapak, ijazah Bapak itu asli atau palsu?’, kan pertanyaan warga negara terhadap kepala negara, bukan pertanyaan individu pada individu yang diatur dalam hukum pidana,” papar Rocky.
Rocky juga menilai akar persoalan ini adalah moral, bukan hukum. Ia menyebut polemik dapat dicegah kalau Jokowi menjawab isu tersebut sejak awal secara terbuka.
Penundaan respons dari Jokowi, tegas Rocky, justru menimbulkan kesan adanya niat tertentu di balik diamnya selama ini. Sebab, menurutnya, dalam dunia politik penundaan kerap diasosiasikan dengan perencanaan kejahatan.
“Justru Pak Jokowi bisa dituduh balik membuat kegaduhan,” pungkas Rocky. [wip]