(IslamToday ID) – Mantan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Hamid Awaludin turut bersuara perihal sikap mantan Presiden Jokowi yang melapor ke polisi soal tudingan ijazah palsu.
Hamid mengatakan sikap Jokowi itu berkaitan erat dengan kebiasaannya yang suka berperan sebagai korban alias playing victim. Ia pun bertanya-tanya mengapa Jokowi baru lapor sekarang.
“Saya tidak kaget kalau melihat memang gayanya Pak Jokowi, gayanya senang playing victim. Seolah-olah dizalimi, kan?” kata Hamid, dikutip dari YouTube ROSI, Jumat (2/5/2025).
Ia pun mengurai alasan mengapa tudingan ijazah palsu ini begitu sensitif bagi Jokowi. Sebab, jika tudingan tersebut benar, maka artinya Jokowi sudah membohongi rakyat Indonesia.
“Ini sensitif sekali soal ijazah, karena kalau memang terbukti dia ijazahnya palsu, maka dia bisa dikategorikan membohongi seluruh rakyat Indonesia. Kalau terbukti (palsu) ya,” ungkapnya.
“Dia pakai ijazah itu untuk mendaftar menjadi calon presiden kan. Nah, ketika dia diproses menjadi presiden, seluruh rakyat Indonesia yang memilih dia. Artinya, dia bohongi rakyat Indonesia kalau terbukti (palsu),” jelas Hamid.
Ia juga menyoroti tudingan ijazah palsu tidak dilaporkan sejak awal muncul karena memang dipelihara oleh Jokowi agar dia terlihat dizalimi.
Sebagai informasi, tuduhan ijazah Jokowi palsu sudah muncul sejak 2019, tepatnya sebelum ayah Gibran Rakabuming Raka itu maju kontestasi Pilpres 2019.
“Pertanyaan saya adalah, kenapa baru sekarang? Ini kan soal tudingan ijazah palsu bukan baru beberapa bulan terakhir. 2018, kalau saya tidak salah, sudah ada yang mulai menyoal, kenapa? Itu dipakai, dipelihara isu ini, seolah-olah dia dizalimi,” papar Hamid.
Lantas, Hamid juga meyakini mengapa Jokowi baru ambil tindakan sekarang, karena ia berkeras ingin membuktikan bahwa tudingan ijazah palsu itu tidak benar.
Jika tudingan tersebut terbukti salah, Jokowi akan beranggapan maka tudingan-tudingan lain yang membayangi Jokowi juga ikut salah.
“Nah, kulminasinya ingin dia buktikan, bahwa kalian salah. Kalau tudingan ijazah palsu itu terbukti salah, maka dia berpersepsi, tudingan-tudingan lain otomatis salah juga. Itu cara berpikir dia. Ini asumsi saya, keyakinan saya seperti itu. Ini game yang dia mainkan,” tandas Hamid. [wip]