(IslamToday ID) – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas), menyampaikan program Koperasi Kelurahan (Kopdes) sebagai solusi penguatan ekonomi desa.
Ia menyatakan, bahwa pembiayaan Kopdes akan berasal dari pinjaman perbankan, khususnya Himbara, dengan platform dana sekitar Rp 4 hingga Rp 5 miliar.
Pendanaan Kopdes Melalui Pinjaman Himbara
“Ini dana Kopdes atau Koperasi Kelurahan itu nanti, dananya pinjaman dari Himbara. Platformnya antara 4 sampai 5 miliar, sesuai kebutuhan,” tutur Zulhas di Kantor Kemenko Pangan, Graha Mandiri, Jakarta, Jumat (2/5/2025).
Menurutnya, dana itu tidak akan langsung cair, melainkan akan melalui proses verifikasi ketat oleh pihak bank sesuai kebutuhan koperasi.
“Misalnya kalau sudah ada gudangnya, sudah ada kantornya, perlu branding. Nanti perlu uang, itu akan dilihat oleh perbankan. Kalau ingin jadi agen pupuk, mereka perlu dana, akan dilihat. Mana buktinya? Ya surat SPK atau apa, jumlahnya berapa, baru uangnya akan turun,” ungkapnya.
Kopdes Jadi Holding Unit Usaha
Zulhas menjelaskan, bahwa bentuk kelembagaan Kopdes bisa bervariasi, baik berupa koperasi baru, koperasi lama, maupun gabungan.
Kopdes, kata dia, nantinya akan menjadi semacam induk (holding) dari berbagai unit usaha yang ada di desa, termasuk menggandeng BUMDes atau lembaga desa yang telah berjalan.
“Karena Kopdes ini nanti semacam holding-nya. Sekarang misalnya klinik ya, di sini sudah ada. Puskesmas Pembantu itu sudah ada 54 ribu,” imbuh Menko Pangan.
Tiga Dampak Utama Bagi Desa
Zulhas menambahkan, program Kopdes memiliki tiga dampak utama bagi masyarakat desa. Yaitu, menciptakan 2 juta lapangan kerja, memotong rantai pasok yang panjang, serta menghapus peran tengkulak dan rentenir.
“Kopdes ini satu akan menyerap 2 juta lapangan kerja di pedesaan ya. Dua akan memotong rantai pasok yang panjang, misalnya sembako. Dari produsen ke desa itu panjang sekali ya. Ketiga akan memutus, apa namanya itu, tengkulak-tengkulak,” ujarnya.
Ia juga meyakini, program ini akan mendapat dukungan dari seluruh unsur pemerintahan sebagai bagian dari visi membangun desa yang kuat dan mandiri, seperti yang diharapkan Presiden.
Selain itu, dengan menjadi agen BRI Link, koperasi ini akan mempercepat akses permodalan bagi pelaku usaha di desa.
“Karena nanti koperasi keluarganya juga akan menjadi agennya BRI Link. Jadi kalau memang di desa sudah ada keperluan, ada bisnis yang bagus, itu bisa disambungkan kepada BRI atau BNI,” pungkas Zulhas.[nnh]