(IslamToday ID) — Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdalla menekankan, pentingnya nidhom (ketertiban), aturan, dan hukum dalam sebuah organisasi.
“Di dalam sebuah nidhom, kaidah dasarnya adalah hukmul hakim yarfa’ul khilaf (artinya) kalau pimpinan sudah memutuskan maka semua orang yang ada di dalam organisasi itu harus mengikuti keputusan pimpinan itu,” ucap Gus Ulil dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (3/5/2025) malam.
Gus Ulil juga menjelaskan, pentingnya semangat sami’na wa atha’na di dalam organisasi. “Kenapa perlu ditekankan? Karena di dalam NU ini ada kecenderungan, ada ranting itu yang merasa setara dengan PBNU, itu ada,” kata Gus Ulil, seraya berkelakar.
Lebih lanjut, Gus Ulil menjelaskan, dalam organisasi besar seperti Nahdlatul Ulama (NU), ketaatan terhadap keputusan pimpinan merupakan prinsip utama yang harus dijaga agar organisasi tetap solid dan berjalan sesuai dengan pedoman dasarnya. Gus Ulil juga menyampaikan pesan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf kepada Nahdliyin bahwa sebuah organisasi harus tertib, padu, kokoh, dan solid. Dalam kesempatan ini, ia menjelaskan, bahwa perbedaan pendapat dan kritik tetap boleh dilakukan di dalam organisasi NU. Namun jika sudah menjadi keputusan organisasi, maka keputusannya bersifat mengikat.
“Ini tidak berarti bahwa tidak boleh ada pendapat yang berbeda. Boleh ada kritik, tetapi perbedaan pendapat itu kalau sudah diputuskan di dalam sebuah organisasi, misalnya ada keputusan A, B, C maka perbedaan itu berhenti. Yang mengikat adalah keputusan organisasi. Dengan begini, NU menjadi jam’iyah bukan lagi sekedar jamaah,” pungkasnya.
Senada, Mustasyar PBNU KH Ma’ruf Amin menegaskan, keutuhan warga NU merupakan sesuatu kekuatan besar yang pasti terjadi. “Menyatukan keutuhan warga NU sebagai sesuatu yang besar menjadi suatu keniscayaan. Kalau tidak bersatu, tidak menjadi satu kekuatan, tidak akan menjadikan makna apa-apa,” ujarnya.
Kiai Ma’ruf juga menegaskan bahwa NU merupakan gerakan ulama untuk memperbaiki umat dan masyarakat dalam seluruh bidang. “Kita perlu melakukan gerakan di bidang agama, sosial, pendidikan, ekonomi. Oleh karena itu, kita harus melakukan penilaian dalam rangka meluruskan gerakan dengan membetulkan yang salah dan meluruskan yang bengkok-bengkok serta menggiatkan volumenya,” tegasnya. [nfl]