(IslamToday ID) – Direktur Eksekutif Indonesian Political Review (IPR), Iwan Setiawan menilai bergabungnya sejumlah tokoh ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tak lepas dari campur tangan Presiden Joko Widodo.
Ia menyebut, pengaruh Gibran Rakabuming semata tidak cukup kuat untuk menarik tokoh-tokoh besar bergabung ke PSI.
“Selain Rusdi Mase (Politisi NasDem), saya dengar akan ada beberapa tokoh lain yang akan bergabung ke PSI. Dan tokoh-tokoh tersebut bukan kaleng-kaleng,” ujar Iwan dalam keterangannya kepada IslamToday ID via pesan Whatsapp, Senin (12/5/2025).
Menurutnya, kehadiran para tokoh itu tidak lepas dari peran besar Jokowi, yang ingin membesarkan partai anaknya.
“Saya melihat bergabungnya mereka ini tidak terlepas dari peran Jokowi. Kalau cuma karena pengaruh Gibran, saya kira tidak mungkin mereka bergabung,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan, Jokowi punya kepentingan menjaga kekuatan politiknya demi masa depan anak-anaknya, terutama Gibran yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden terpilih.
“Jokowi pasti akan cawe-cawe untuk membesarkan partai yang dipimpin anaknya. Karena kepentingan Jokowi adalah dia harus tetap terlihat kuat dan berpengaruh untuk menjaga anak-anaknya di dunia politik,” ucap Iwan.
Bahkan, ia meyakini Jokowi akan terus mengawal PSI hingga 2029, saat Gibran berpeluang maju sebagai capres atau cawapres kembali.
“Agenda terdekat adalah mengamankan Gibran dan mungkin mengantarkan Gibran untuk berkompetisi di Pilpres 2029, apakah sebagai capres atau cawapres tergantung situasi dan kondisi,” kata dia.
Ihwal konsep “Partai Terbuka” atau “PSI TBK”, Iwan justru menilainya sebagai kemasan semata.
“Setahu saya belum ada model partai TBK (Terbuka) ini. Adanya cuma PT atau perusahaan, yang artinya sebagian sahamnya bisa dimiliki oleh publik. Menurut saya PSI ini, sampulnya saja TBK, tapi tetap saja dikendalikan oleh Jokowi dan keluarganya,” jelas Iwan.
Ia juga menyebut, Jokowi kemungkinan besar akan mengambil posisi penting dalam struktur PSI.
“Jokowi mungkin akan jadi semacam ketua dewan pembina atau sejenisnya,” pungkasnya.[nnh]