(IslamToday ID) – Ketua PP Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Bidang Investasi, Heri Haryanto Azumi, menyambut baik wacana menjadikan sejumlah tokoh seperti Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Presiden ke-2 RI Soeharto, hingga ekonom senior Sumitro Djojohadikusumo sebagai Pahlawan Nasional.
Menurut Heri, wacana tersebut merupakan langkah positif dalam memberikan apresiasi kepada tokoh-tokoh bangsa.
Yakni, yang telah berjasa besar bagi Indonesia, terlepas dari latar belakang politik mereka.
“Saya kira ini adalah story yang harus kita hidupkan kembali, bahwa apa pun political background yang ada pada saat itu dan hari ini, kita harus tetap bicara tentang kontribusi,” ujar Heri saat ditemui wartawan di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis (15/5/2025).
Ia menilai, bahwa ketiga tokoh tersebut, memiliki kontribusi yang signifikan dalam membangun Indonesia.
Bahkan, ia menyebut Margono Djojohadikusumo, kakek dari Presiden terpilih Prabowo Subianto, sebagai tokoh yang jasanya patut dikenang.
“Bagaimana kontribusi Gus Dur, bagaimana kontribusi Pak Harto, bagaimana kontribusi Pak Mitro, dan mungkin eyangnya Pak Prabowo, Pak Margono misalnya. Ini semua adalah bagian dari cara kita untuk menghargai sejarah, menghargai keberagaman, dan menghargai tentunya masa depan,” ungkapnya.
Heri juga menambahkan, bahwa rekonsiliasi sejarah menjadi kunci penting dalam membangun masa depan bangsa yang lebih baik.
“Karena histori itu adalah bagian dari cara kita untuk memaknai masa depan. Kalau kita berhasil melakukan rekonsiliasi sejarah, sejatinya kita sedang membangun masa depan bersama untuk negara kita,” pungkasnya.[nnh]