(IslamToday ID) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, menyampaikan, bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menerbitkan penetapan lokasi (penlok) untuk proyek normalisasi Ciliwung.
Menurutnya, Sungai Ciliwung merupakan penyumbang utama masalah banjir di DKI Jakarta.
“Sungai Ciliwung yang menjadi konstribusi terbesar banjir di Jakarta hampir 40 persen lebih, kita sudah mengeluarkan penlok (penetapan lokasi)-nya,” ujar Pramono dilansir dari laman resmi Pemprov DKI Jakarta, Senin (19/5/2025).
Ia berharap, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) segera mengeluarkan surat terkait normalisasi ini.
Pasalnya, melalui dukungan dari Kementerian PU dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), maka proyek normalisasi Sungai Ciliwung bisa segera dikerjakan.
Pramono menekankan, Pemprov DKI Jakarta berkomitmen, untuk menangani masalah banjir di ibu kota dengan sungguh-sungguh.
“Artinya, normalisasi Sungai Ciliwung akan kita lakukan, dan mudah-mudahan surat dari Kementerian PU sudah segera keluar. ATR juga akan membantu,” ungkapnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum menjelaskan, penlok telah diterbitkan untuk tiga lokasi.
Antara lain: Pengadegan, Cawang, dan Cililitan, dari total sebelas segmen yang direncanakan.
Pemprov DKI, kata dia, telah mengalokasikan anggaran untuk proyek normalisasi Ciliwung sekitar Rp 98 miliar pada tahun ini.
“Untuk sungai Ciliwung tahun ini anggarannya kurang lebih Rp98 miliar,” tutur Ika.
Meski demikian, pembahasan penambahan alokasi anggaran dalam APBD Perubahan 2025 saat ini tengah dilakukan dengan DPRD.
“Kemungkinan akan kita tambah dan progres pertama yang akan kita laksanakan di segmen Pengadegan,” kata dia.
Ika juga mengatakan, saat ini surat tugas dari Kementerian ATR/BPN sudah keluar.
Ditargetkan, pembayaran pembebasan lahan untuk segmen Pengadegan akan dilaksanakan pada akhir Juni.
“Paling tidak akhir Juni sudah dilaksanakan pembayaran di segmen Pengadegan,” tutup Ika.[nnh]