(Islam Today ID) – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Susanto, menyatakan, bahwa pemerintah terus memperkuat kerja sama dengan sektor swasta, untuk mendorong pelaku UMKM Indonesia menembus pasar global.
Ia menilai, sinergi antara dunia usaha dan pemerintah, adalah sebagai langkah konkret dalam memperluas ekspor nasional.
“Astra dan para mitra bukan hanya hadir secara simbolis, mereka benar-benar membuka jalan bagi UMKM untuk masuk ke dalam rantai pasok global,” ujar Budi dalam acara peresmian ‘Kick-Off Astra Export Champion’ di Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (19/5/2025).
Target Ekspor Indonesia 7,1%
Budi menyampaikan, bahwa ekspor Indonesia tumbuh sebesar 7,8 persen pada triwulan pertama 2025.
Ia juga optimistis, target tahunan sebesar 7,1 persen akan tercapai, terlebih kontribusi UMKM terus meningkat berkat dukungan berbagai pihak.
“UMKM harus membangun kekuatan dari dua sisi. Pertama, dari sisi resource base, yaitu kualitas produk, kapasitas produksi, dan manajemen usaha. Kedua, dari sisi market base, yang mencakup akses terhadap pasar dan relasi dengan pembeli internasional,” jelasnya.
Melalui program UMKM Bisa Ekspor, Kemendag bersama Astra, perbankan, dan komunitas lokal secara aktif menghubungkan pelaku UMKM dengan pasar global.
Ratusan Bussiness Matching digelar di 33 Negara
Sampai April 2025, kata dia, pemerintah telah menggelar 246 sesi business matching di 33 negara melalui jaringan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) dan Atase Perdagangan.
Ia menyebutkan, bahwa nilai transaksi dari kegiatan ini mencapai USD 57,61 juta.
“Kami tidak membiarkan UMKM berjuang sendiri. Setiap bulan kami siapkan forum pitching dan business matching. Negara hadir, negara mendampingi,” lanjut Mendag.
Mendag Apresiasi Astra dalam Membina UMKM
Ia turut mengapresiasi langkah nyata Astra dalam membina UMKM. Melalui program pendampingan ekspor, Astra mendampingi pelaku usaha dari awal proses produksi.
Kemudian, membantu mereka menyesuaikan standar kualitas internasional, hingga memperkenalkan produk ke pasar luar negeri.
Selain itu, Budi mengingatkan, bahwa tantangan utama ekspor bukan terletak pada prosedur, melainkan pada akses terhadap pembeli.
“Yang sulit itu bukan kirim barangnya, tapi menemukan pembelinya. Tapi jangan khawatir, kami siap membantu dari sisi teknis maupun bahasa,” pungkasnya.
Menurut pantauan Islam Today ID di lokasi acara, turut hadir, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Fajarini Puntodewi, Chief of Corporate Affairs Astra Boy Kelana Subroto, dan para pemangku kepentingan lainnya dari sektor swasta dan asosiasi UMKM.[els]